-----

Pekan Karir

PENDAHULUAN
Pengetahuan luar tentang berbagai hal merupakan sesuatu yang penting untuk diketahui oleh pelajar. Karena pengetahuan luar juga menunjang ilmu pengetahuan yang telah dipelajari di sekolah. Kegiatan-kegiatan yang merupakan pengetahuan luar merupakan penerapan ilmu-ilmu pengetahuan yang dipelajari di lingkungan sekolah. Berawal dari pemikiran tersebut, SMU Negeri 21 Surabaya memprogramkan kegiatan yang menunjang pelajaran siswa-siswi dengan mengadakan Study Visit di Yogyakarta.

1. Tujuan Pekan Karir
Program Study Visit (Kunjungan belajar) yang diadakan oleh SMU Negeri 21 Surabaya bertujuan agar siswa mampu mengaplikasikan dan beradaptasi dengan dunia luar dengan menerapkan ilmu pengetahuan yang didapat dari sekolah. Selain itu, diharapkan siswa dapat lebih mantap dan memperluas wawasannya dalam mengetahui bidang pekerjaan yang sesuai dengan ilmu yang diterima serta potensi yang ada di dalam dirinya. Sehingga setelah lulus SMU, siswa dapat menentukan bidang pendidikan apa yang akan diambilnya atau pekerjaan apa yang akan ditekuninya.

2. Tujuan Pembuatan Laporan
Setelah program study visit dilaksanakan, para siswa ditugaskan untuk membuat laporan atas apa yang telah mereka dapatkan dari tempat-tempat yang dikunjungi di Yogyakarta. Pembuatan laporan ini bertujuan agar siswa lebih mengerti dan memahami tentang dunia di luar sekolah. Selain itu, laporan ini ditujukan untuk memenuhi tugas sekolah.

3. Kerangka Laporan
A. Urutan Halaman pada bagian persiapan, terdiri atas :
1. Halaman Judul
2. Halaman Pengesahan oleh wali kelas dan guru BP / BK
3. Kata Pengantar
4. Daftar Isi
5. Daftar Gambar
6. Laporan

B. Pendahuluan, terdiri atas :
1. Uraian tujuan pekan karir
2. Uraian tujuan pembuatan laporan
3. Kerangka laporan pekan karir

C. Uraian Umum, terdiri atas :
1. Sejarah institusi
2. Struktur organisasi institusi
3. Kepegawaian
4. Disiplin kerja
5. Pemeliharaan tempat kerja

D. Uraian Khusus, terdiri atas :
1. Uraian teori
2. struktur organisasi
3. Uraian proses kerja
4. Pemeliharaan dan perbaikan alat
5. Pengendalian mutu


E. Penutup, terdiri atas :
1. Kesimpulan
2. Saran


A. URAIAN UMUM
1. Sejarah Institusi
Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) adalah organisasi pelaksana terknis dalam lingkungan Departemen Perindustrian dan Perdagangan yang bertanggung jawab kepada Badan Penelitian dan Pengembangan Industri dan Perdagangan (BPPIP).
Lembaga ini didirikan pada tahun 1922 dengan nama “Textile Inrichting en Batik Proefstation”. Didirikannya lembaga ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang batik dan tekstil kepada para pengrajin.
Dalam menghadapi tugas yang semakin luas, lembaga yang dikenal dengan nama Balai Batik di Yogyakarta ini. Pada tahun 1980 berubah menjadi Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik. Dengan menyesuaikan misi organisasi dengan kebutuhan nyata masyarakat industri dan perdagangan. Pada tahun 2002 lembaga ini direorganisasikan lagi menjadi Balai Besar kerajinan dan Batik (BBKB).










2. Struktur Organisasi


STRUKTUR ORGANISASI BBKB

Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB)
Bagian Tata Usaha
Sub Bagian Program dan Pelaporan
Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian Kepegawaian
Sub Bagian Umum
Bidang
Sarana Riset dan
Standardisasi
Bidang
Pengembangan Usaha
Bidang Pengembangan Kompetisi dan Alih Teknologi
Bidang
Pengujian, Sertifikasi, dan
Kalibrasi
Seksi
Pemasaran
Seksi Sarana Riset dan Kerajinan
Seksi
Kerjasama
Seksi Sarana Riset dan Kerajinan
Seksi
Teknologi Informasi
Seksi
Standardisasi
Kelompok Jabatan Fungsional
Seksi
Pengujian
Seksi
Sertifikasi
Seksi
Kalibrasi
Seksi
Konsultasi
Seksi
Pelatihan Teknis
Seksi
Alih Teknologi dan Inkulturasi





































3. Kepegawaian
Di dalam lembaga Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) terdapat banyak pegawai yang terbagi ke dalam sub-sub bagian dan seksi-seksi sesuai dengan tugas dan keahlian mereka masing-masing yang disebut kelompok jabatan fungsional, diantaranya :
1. Bagian Tata Usaha, terbagi atas :
a. Sub Bagian Program dan Pelaporan
b. Sub Bagian Keuangan
c. Sub Bagian Kepegawaian
d. Sub Bagian Umum
2. Bidang Pengujian, Sertifikasi dan Kalibrasi, terbagi atas :
a. Seksi Pengujian
b. Seksi Sertifikasi
c. Seksi Kalibrasi
3. Bidang Pengembangan Kompetisi dan Alih Teknologi, terbagi atas :
a. Seksi Konsultasi
b. Seksi Pelatihan Teknis
c. Seksi Alih Teknologi dan Inkulturasi
4. Bidang Saran Riset dan Standardisasi, terdiri atas :
a. Seksi Sarana Riset dan Kerajinan
b. Seksi Sarana Riset Batik
c. Seksi Standardisasi
5. Bidang Pengembangan Usaha
a. Seksi Pemasaran
b. Seksi Kerjasama
c. Seksi Teknologi Informasi


4. Disiplin Kerja
Untuk menjalankan pekerjaan dengan baik dan teratur, Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) membuat peraturan-peraturan kerja yang harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh para pegawai dan atasan peraturan-peraturan tersebut diantaranya adalah :
- Mempunyai keahlian di dalam bidang pekerjaannya masing-masing.
- Pembagian kerja.
- Bekerja sesuai dengan jam kerja yang telah ditentukan.
- Prinsip 5R (ringkas, resik, rapi, rawat, dan rajin).
- Dan lain-lain

5. Pemeliharaan Tempat Kerja
Dalam hal pemeliharaan tempat kerja, para pegawai diharuskan untuk melaksanakan prinsip 5R (ringkas, resik, rapi, rawat, dan rajin). Dengan dilaksanakannya prinsip 5R, maka tempat kerja akan selalu terlihat bersih dan rapi. Hal ini ditujukan agar para pegawai selalu betah dan tidak jenuh dalam bekerja.
Selain tempat kerja, tempat untuk memamerkan hasil-hasil kerajinan dan batik yang telah dibuat juga harus dijaga kebersihan dan kerapiannya agar menarik minat para pengunjung baik hanya untuk melihatnya saja ataupun untuk membelinya.






B. URAIAN KHUSUS
1. Uraian Teori
Balai Besar Kerajinan dan Batik yang disebut BBKB adalah unit pelaksana teknis di lingkungan Departemen Perindustrian dan Perdagangan. Dalam hal ini Balai Besar Kerajinan dan Batik mempunyai visi, misi, dan beberapa tugas pokok yang harus dilaksanakan, yaitu :
v VISI : Sebagai pusat pengembangan dan pelayaran industri dan perdagangan kerajinan dan batik yang terdepan, profesional dan mandiri.
v MISI, diantaranya adalah :
· Memberikan pelayanan jasa, pelatihan, pengujian, standardisasi, konsultasi, litbang, rekayasa dan bantuan teknis dalam bidang industri dan perdagangan kerajinan dan batik.
· Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang profesional.
· Menjadikan dunia usaha kecil dan menengah Kerajinan dan Batik sebagai mitra kerja utama.
v Tugas Pokok BBKB adalah sebagai berikut :
1. Melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan teknologi bahan baku, bahan pembantu, proses, peralatan, hasil produksi dan pencemaran lingkungan industri kerajinan dan batik.
2. Melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan desain dan prototype produk serta peralatan industri kerajinan dan batik.
3. Melaksanakan kegiatan bantuan teknik untuk peningkatan dan pengawasan mutu, bahan baku, proses, peralatan hasil produksi industri kerajinan dan batik.
5. Memasyarakatkan hasil-hasil penelitian dan pengembangan.
6. Melaksanakan kegiatan penyuluhan termasuk pembinaan teknis dan ekonomis, konsultasi dan informasi.

Dalam rangka melaksanakan tugasnya, Balai Besar Kerajinan dan Batik juga melaksanakan fungsinya sebagai berikut :
1. Melaksanakan penelitian, pengembangan, kerjasama, standardisasi, pengujian, sertifikasi, kalibrasi dan pengembangan kompetensi industri kerajinan dan batik sesuai kebijaksanaan teknis yang ditetapkan oleh kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri dan Perdagangan.
2. Melaksanakan pemasaran, kerjasama, pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi.
3. Melaksanakan perencanaan, pengelolaan dan koordinasi sarana dan prasarana kegiatan penelitian dan pengembangan di lingkungan BBKB serta penyusunan dan penerapan standardisasi industri kerajinan dan batik.
4. Melaksanakan pengujian dan sertifikasi bahan baku, bahan pembantu dan produk industri kerajinan dan batik, serta keinginan kalibrasi mesin dan peralatan.
5. Melaksanakan pelayanan jasa teknis bidang teknologi bahan baku, bahan pembantu, proses, produk, peralatan dan pelaksanaan pelayanan dalaml bidang pelatihan teknis, konsultasi, dan alih.




2. Struktur Organisasi
Struktur organisasi BBKB telah kami jelaskan dengan bagan pada uraian umum.

3. Uraian Proses Kerja
Proses kerja BBKB dengan menggunakan mesin-mesin sederhana yang umumnya masih digerakkan dengan manual namun ada juga proses produksi yang dibantu dengan komputer serta terdapat produk-produk yang diproses secara tradisional.
Umumnya dalam proses kerja BBKB tidak hanya dilengkapi mesin-meisn baik modern maupun tradisional sebagai penunjang namun juga tersedia laboratorium yang digunakan dalam proses produksinya.

4. Pemeliharaan dan Perbaikan Peralatan
Pemeliharaan alat-alat yang digunakan dalam proses keja mungkin diharuskan karena setiap alat-alat yang dimiliki memang dibutuhkan dan bermanfaat bagi proses kerja dan merupakan faktor penunjang yang mungkin dilaksanakan secara berkala.
Pemeliharaan peralatan dilakukan beberapa hari sekali untuk menjaga agar peralatan tidak mudah rusak dan berkarat.
Sedangkan untuk perbaikan peralatan diserahkan kepada orang-orang yang sudah ahli di bidangnya sehinga peralatan yang digunakan tetap dapat digunakan seperti biasanya.





5. Pengendalian Mutu
Dalam pengendalian mutu yang dimaksudkan agar kwalitas hasil produksi tetap terjamin, sehingga tidak mengurangi minat pembeli untuk membeli hasil produksi tersebut.
Untuk hal tersebut perlu diperhatikan bahan baku untuk membuat batik dan kerajinan tangan di BBKB, serta menggunakan tenaga yang ahli dalam membuat barang-barang tersebut.
PENUTUP
Sebagai akhir dari laporan kunjungan belajar, kami mengucapkan puja dan puji syukur kepada Tuhan dan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan laporan ini. Kami juga meminta maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat kesalahan baik dalam penulisan maupun dalam teori yang kami sajikan di dalam laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.







KESIMPULAN DAN SARAN


v KESIMPULAN
Dari pelaksanaan kunjungan belajar ini, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Kunjungan belajar yang diadakan, secara tidak langsung telah membawa dampak positif bagi siswa. Karena dengan adanya kunjungan belajar, siswa dapat mengetahui secara langsung tentang bagaimana suatu instansi melaksanakan proses produksi.
2. Dengan adanya kegiatan kunjungan belajar siswa dapat meneliti suatu kegiatan produksi dan menuangkan semua hasil penelitiannya di dalam sebuah laporan kunjungan belajar yang dapat dimanfaatkan oleh orang yang membacanya.

v SARAN
Setiap laporan yang telah dibuat, pasti terdapat beberapa kekurangan dan kesalahan baik dalam materi yang disajikan maupun dalam penulisannya. Untuk itu penyusun mengharapkan saran serta kritik yang dapat menyempurnakan laporan ini dari para pembaca.
Share ke : _

1 komentar:

Mohammed Nadjeeb mengatakan...

askum, terima kasih banyak atas artikel tsb diatas, karena sekolahan saya suruh membuat laporan study visit dan saya mengutip sistematika pembuatan laporannya pada artikel diatas, sekali lagi terima kasih... banyak membantu.

Posting Komentar

 
© 2011 Terus Belajar Berbagi Kebaikan | www.jayasteel.com | Suwur | Pagar Omasae | Facebook | Rumah Suwur