-----

Rumus Kimia

1. 21 Sc = (18 Ar) 3d1 4s2 _ pada golongan III B
22 Ti = (18 Ar) 3d2 4s2 _ pada golongan IV B
23 V = (18 Ar) 3d3 4s2 _ pada golongan V B
24 Cr = (18 Ar) 3d4 4s2 (18 Ar) 3d5 4s1 _ pada golongan VI B
25 Mn = (18 Ar) 3d5 4s2 _ pada golongan VII B
26 Fe = (18 Ar) 3d6 4s2 _ pada golongan VIII B
27 Co = (18 Ar) 3d7 4s2 _ pada golongan VII B
28 Nr = (18 Ar) 3d8 4s2 _ pada golongan VIII B
29 Cu = (18 Ar) 3d9 4s2 3d10 4s1 _ pada golongan I B
30 Zn = (18 Ar) 3d10 4s2 _ pada golongan II B
2. Sebab elektron-elektron dalam sub kulit d cenderung untuk berada dalam keadaan penuh (3d10) atau setengah penuh (3d5) yang mengakibatkan suatu struktur yang relatif lebih stabil.
3. a) Unsur-unsur transisi jika membentuk senyawa dengan oksigen dapat memiliki beberapa macam bilangan oksidasi. Hal ini disebabkan karena unsur-unsur transisi maupun oksigen memiliki keelektronegatifan tinggi.
b) Senyawa-senyawa unsur transisi umumnya berwarna, disebabkan oleh tingkat-tingkat energi elektron yang hampir sama sehingga elektron-elektron dapat bergerak ke tingkat energi yang lebih tinggi dengan mengabsopsi sinar tampik.



c)




4. a) 12 Sc 3t = (10 Ne) 3s2 3p6
b) 25 Mn 2t = (18Ar) 4s2 3d3
c) 26 Fe 3t = (18Ar) 4s2 3d3
d) 30 Zn 2t = (18Ar) 4s2 3d8
5. Sifat Paramagnetik = Suatu atom, molekul/ion dapat tertarik/terinduksi oleh medan magnet karena adanya elektron yang tidak berpasangan pada orbitalnya.
Sifat Diamagnetik = Tidak tertarik oleh medan magnet karena semua elektron membentuk pasangan pada orbitalnya.
7. a) (Ag (H2O)2)+
Ion pusat = Ag Bilangan koordinasi = 2
Ligan = H2O
b) (Zn (CN4))2-
Ion pusat = Zn Bilangan koordinasi = 4
Ligan = CN
c) (Ni (NH3)3 Cl)
Ion pusat = Ni Bilangan koordinasi = 4
Ligan = NH3 & Cl
d) (Co (H2O)6)2+
Ion pusat = Co Bilangan koordinasi = 6
Ligan = H2O
e) (Cr (NH3)2 Br4)
Ion pusat = Cr Bilangan koordinasi = 6
Ligan = NH3 & Br
9. a) Heksamin krom (III)
(Cr (NH3)6)3+
b) Tetrafluora nikelat (II)
(N1 (F)4)2-
c) Diaquo perak (I)
(Ag (H2O)2)+
d) Heksasiano ferat (II)
(Fe (CN)6)-4
e) Tetramin dikloro besi (III)
(Fe (NH3)4 Cl2)+
f) Dihidrokso dinitro kuprat (III)
(Cu (OH)2 (NO2)2)2-
13. Proses pengolahan tembaga (Cu) serta pemurniannya:
- Bahan dasar pembuatan Cu adalah CuFeS2 (kal kopirit), kemudian direaksikan dengan O2 yang kemudian menghasilkan Cu2S.
- Kemudian Cu2S dioksidasi dengan udara panas dan akan menghasilkan tembaga bhster (Cu + SO2).
- Dan kemudian dimurnikan dengan cara elektrolisis dengan elektrolit CuSO4 sebagai katode adalah tembaga murni dan sebagai anode adalah tembaga blister.
14.



15. a) Mn O2-4 + Cl - g Mn2+ + H2O-2 + Cl2 (asam)
oks: 2Cl g Cl2 + 2e
red: 2e + 4H+ + MnO2 g Mn2+ + 2H2O +
2 Cl- + MnO2 + 4H+ g Cl2 + Mn2+ + 2H2O
b) MnO4- + I- g MnO2 + I2 (basa)
oks: 2I - g I2 + 2e x 3
red: 3c + 2H2O + MnO4- g MnO2 + 4OH- x 2
6I- + 4H2O + 2MnO4- g 3I2 + 2MnO2 + 8OH-
c) Cu + NO3 - g Cu2+ + NO2 (asam)
oks: Cu g Cu2+ + 2c x 1
red: 1e + 2H+ + NO3 - g NO2 + H2O x 2
Cu + 4H+ + 2NO3 - g Cu2+ + 2NO2 + 2H2O
d) MnO4 + AsO3 g MnO2 + AsO4 (basa)
oks: 2OH- + AsO33- g AsO43- + H2O + 2e x 3
red: 3e + 2H2O + MnO4- g MnO2 + 4OH- x 2
6OH- + 3AsO43- + 4H2O + 2 MnO4- g 3AsO43- + 3H2O + 2 MnO2 + 8ON-
e) Cr2O7 2- + Fe 2+ g Cr3+ + Fe3+ (asam)
oks = Fe2+ g Fe3+ + Ie- x6
red = 6e- + 14H+ + Cr2O72- g 2Cr3+ + 7H2O x1
6Fe2+ + 14H+ + Cr2O72- g 6Fe3+ + 2Cr3+ + 7H2O

16. Kadar besi dalam bijih besi: 100 = 1 = 1,25%
800 8
17. Ksp Ag2 CrO4 = 3,2.10-11
Ag2 CrO4 D 2Ag+ + CrO42-
S 2s S
a) Kelarutan Ag2 CrO4 dalam 100ml air murni
Kep = (Ag+)2 (Cr O42-)
3,2.10-11 = (2s) 2. S
3,2.10-11 = 4s3
S3 = 32.10-12 = 8.10-12
4
S = 3 8.10-12 = 2.10-4 mol/L
x 2.10-4 mo1 = 2.10-5 mol = 100
100
b) Kelarutan Ag2CrO4 dalam 2 liter larutan K2 CrO4 0,1M
K2 CrO4 g 2K+ + CrO42-
S 2S S
0,1 0,2 0,1
Ag2CrO4 D 2Ag+ + CrO42-
S 2S S
0,1
S + 0,1
Ksp = (Ag+)2 (CrO42-)
3,2.10-10 = (25)2 . 0,1
3,2.10-10 = 4S2
S2 = 32.10-11 = 8.10-11
4
S = 8.10-11 = 2 2 . 10 -5,5 mol/L
x 2 2 . 10-5,5 = 4 2 . 10-5,5mol = 2000
1000
c) Kelarutan Ag2CrO4 dalam 500 ml larutan Ag NO3 2M
Ag NO3 g Ag+ + NO3-
2 2 2
Ag2CrO4 g 2 Ag+ + CrO42-
S 2S S
2 +
2S + 2
Ksp = (Ag+)2 (CrO42-)
3,2.10-11 = (2)2 . S
3,2.10-11 = 4 . S
S = 32.10-12 = 8.10-12 mol/L
4
x 8.10-12 mol = 4.10-12 mol 4
= 500
1000
18. KMnO4 + H2SO4 + N


2KMnO4 + 8H2SO4 + 10NaCl g K2SO4 + 2MnSO4 + 8H2O + 5Cl2 + 5NaSO4
n KMnO4 = 0,1 x 100ml = 0,1 x 0,1 = 10-2mol
n Cl2 = 5 -2 = 2,5 . 10-2
2 . 10
a) V = n x 22,4 = 2,5 . 10-2 x 22,4 = 0,56 l
b) n CO2 = 22 = 0,5mol
4
n1 = n2
V­1 = V2
2,5 . 10-2 = 5 . 10-1
V1 2
V1 = 2(2,5 . 10-2)
5 . 10-1
= 5 . 10-2 = 10-1 = 0,1 l
5 . 10-1
19. CuSO4 g Cu2+ + SO42-
t = 10 menit = 600 detik
m = 6,35 gr
m = e . i . t
96500
6,35 = 63,5 . i . 600
2
96500
\ i = 965 = 32,16 Ampere
30
20.
KEGUNAAN
1. Skandium
Sebagai komponen dalam waktu berintensitas tinggi
2. Titanium
- digunakan sebagai bahan konstruksi yaitu sebagai bodi pesawat terbang dan supersonic
- di dalam industri polimer polietilen digunakan sebagai bahan katalis.
3. Vanadium
- digunakan untuk pembuatan baja
- baja yang mengandung vanadium digunakan untuk peralatan teknik yang membutuhkan kekuatan dan kelenturan seperti pegas.
4. Krom
- untuk pembuatan baja yang tahan karat.
- untuk melapisi logam tembaga dan nikel dengan cara electroplating.
5. Mangan
- digunakan logam campuran besi dengan mangan yang disebut fero mangan.
- Untuk produksi baja.
6. Nikel
- 80% digunakan untuk pembuatan campuran logam.
- 15% untuk electroplating.
- sisanya untuk bermacam-macam kegunaan.

7. Seng
- digunakan sebagai bahan cat putih.
- Pelapis lampu TL, layar TV, dan layar monitor komputer.
8. Kobalt
Untuk tinta rahasia yang tulisannya akan kelihatan apabila dipanasi.
9. Besi
Sebagai bahan dasar pembuatan baja dan logam campuran.
10. Tembaga
- di Amerika 50% untuk keperluan listrik.
- 20% untuk pipa ledeng dan industri perakitan.
- Sisanya logam campuran.
Share ke : _

0 komentar:

Posting Komentar

 
© 2011 Terus Belajar Berbagi Kebaikan | www.jayasteel.com | Suwur | Pagar Omasae | Facebook | Rumah Suwur