-----

Study Tour





PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Untuk menambah ilmu pengetahuan dari Fakultas di ITB khususnya Fakultas Tehnik Kimia dan pengelolaan Kebun Raya Bogor ditinjau dari sumber daya alam. Dan kami akan mengkaji masalah tersebut dalam karya ilmiah yang tersaji di dalam buku ini juga.

B. Rumusan Masalah

Masalah-masalah yang dibahas di karya ilmiah ini adalah tentang bagaimana syarat-syarat untuk masuk perguruan tinggi ITB khususnya Fakultas Tehnik Kimia, dan tentang pengelolaan Kebun Raya Bogor ditinjau dari sumber daya alam. Bagaimana cara pemeliharaannya yang alami.

C. Tujuan Study Tour Penelitian/Pembelajaran

Tujuan study tour adalah untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan yang tidak diajarkan di sekolah-sekolah. Dan mempersiapkan diri dalam era globalisasi yang makin lama makin maju.

D. Manfaat Diselenggarakan Study Tour

Manfaat yang dari study tour sangat banyak antara lain;

1. menambah ilmu pengetahuan, wawasan yang umum dan luas

2. mengenal daerah-daerah yang indah dan dipelihara di Indonesia

3. mengetahui perguruan tinggi yang ada di Indonesia

4. mempererat keakraban dengan teman satu sekolah

5. kebersamaan yang sangat erat dan kerjasama antar kelompok

Dengan demikian diselenggarakan study tour sangat bermanfaat.



ISI LAPORAN

A. Laporan Umum Study Tour

1. Perguruan Tinggi ITB

Tempat kunjungan kami yang pertama adalah di ITB (Institut Teknik Bandung). Disana kami mengunjungi tempat yang sudah ditentukan oleh guru yaitu fakultas tehnik kimia. Disana kami dapat mengetahui berbagai peralatan kimia dan dijelaskan oleh pemandu tentang bagaimana syarat-syarat untuk masuk perguruan tinggi ITB di Fakultas Teknik Kimia ini. bagaimana cara pengajarannya, mempelajari tentang apa saja, dan tujuan/setelah lulus dapat menjadi apa saja. Dan masih banyak lagi yang akan kami bahas dalam materi khusus kita dalam karya tulis ini.

Sejarah Singkat ITB

ITB adalah singkatan dari Institut Teknik Bandung. ITB berdiri pada tahun 1949. ITB diresmikan pada hari Senin, 2 Maret 1959 oleh Paduka yang mulia Presiden Republik Indonesia yaitu Hadji Doktor Insinyur Achmad Soekarno. Adapun departemen yang kami kunjungi di ITB berjumlah 5 departemen antara lain:

1. Departemen Teknik Sipil

2. Departemen Pertambangan

3. Departemen Kimia

4. Departemen Industri

5. Departemen Geologi

kegiatan yang kami lakukan di ITB adalah wawancara dengan nara sumber berdiskusi dan mendengarkan penjelasan dari nara sumber tentang masing-masing pokok bahasan yang sesuai dengan departemennya masing-masing. Dengan demikian kami mendapatkan banyak sekali wawasan dan pengetahuan dengan penjelasan yang sangat bervariasi.

2. Museum Konferensi Asia-Afrika

Museum Asia Afrika didirikan pada tanggal 18-24 April 1980 oleh Presiden Soeharto atas gagasan Menteri Luar Negeri RI yaitu Prof. Dr. Muchtar Kusuma Atmaja.

Latar Belakang Konferensi Asia-Afrika:

Antara tahun 1950-1959 dunia terancam oleh pertentangan dua negara besar yaitu AS dan Uni Soviet. Sejalan dengan pelaksanaan politik luar negeri bebas dan aktif, Indonesia berupaya untuk ikut meredakan ketegangan dunia yang terjadi upaya itu adalah dengan memprakarsai dan menyelenggarakan Konferensi Asia-Afrika.

Arti penting Konferensi Asia-Afrika:

1. sebagai penengah antar blok barat dan blok timur

2. merupakan wujud nyata rasa setia kawan dan bangkitnya bangsa-bangsa Asia Afrika untuk menggalang persatuan

3. merupakan pendorong bagi perjuangan kemerdekaan bangsa-bangsa di dunia khususnya Asia Afrika

4. mengilhami berdirinya gerakan Non Blok

Tujuan Konferensi Asia-Afrika:

1. memajukan K 5 antara bangsa-bangsa Asia Afrika

2. memberantas ras diskriminasi dan kolonialisme

3. memperbesar peranan Asia Afrika di dunia dan ikut serta mengusahakan perdamaian dunia

4. menggalang persatuan dan rasa solidaritas bangsa-bangsa Asia Afrika

Sebelum pelaksanaan Konferensi Asia-Afrika, diadakan konferensi Pancanegara I diadakan di Kolombo, Sri Lanka pada tanggal 28 April – 2 Mei 1954. Sedangkan konferensi Pancanegara II diadakan di Bogor pada tanggal 28-29 Desember 1954. Sesuai dengan keputusan konferensi Bogor, Konferensi Asia-Afrika dilaksanakan di Bandung pada tanggal 18-24 April 1955. negara yang hadir sejumlah 29 negara meliputi 23 negara Asia dan 6 negara Afrika tetapi ada 1 negara yang tidak hadir yang Federasi Afrika tengah (Rhodesia) karena keadaan di dalam negerinya sedang dilanda pergolakan politik antara penduduk negro dan minoritas kulit putih.

Adapun tujuan konferensi Colombo:

1. meningkatkan K 5 antar 5 negara

2. membicarakan hal-hal yang utama

3. menghilangkan kemelut anta Bangsa

5 Negara pemrakarsa Konferensi Asia-Afrika:

1. Indonesia = PM. Merupakan. Ali Sostroatmijoyo

2. India = PM. Jawaharial Nehru

3. Pakistan = PM. Moh. Ali

4. Sri Lanka = PM. Sir John Kotelawala

5. Burma = PM. U Nu

Susunan Pengurus KAA:

1. Ketua Konferensi : Merupakan. Ali Sostroamidjojo (PM. Indonesia)

2. Ketua Komite Ekonomi : Prof. Ir. Rooseno (Menteri Pekerjaan Umum)

3. Ketua Komite Kebud : Merupakan. Muh. Yamin (Menteri P & K)

4. Sekretaris Jendral : Roeslan Abdul Gani

Keputusan-keputusan Hasil Konferensi Asia-Afrika:

1. memajukan K 5 antara bangsa-bangsa Asia Afrika dibidang sosial, ekonomi, dan kebudayaan

2. membantu perjuangan menentang Imperialisme di Aljazair, Maroko, Tunisia dan Indonesia (masalah Irian Barat)

3. menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia seperti tercantum dalam piagam PBB

4. ikut aktif mengusahakan perdamaian dunia

Selain keputusan-keputusan tersebut, disetujui pula prinsip-prinsip hubungan internasional yang dikenal sebagai Dasasila Bandung atau Piagam Bandung.

Dampak Konferensi Asia-Afrika:

1. ketegangan dunia semakin mereda

2. AS & Australia berusaha menghapuskan ras diskriminasi di negaranya

3. muncul organisasi gerakan Non blok yang bertujuan meredakan perselisihan paham dari blok Amerika dengan blok Uni Soviet

Sejarah Gedung Merdeka

Gedung merdeka berdiri pada tahun 1895 karena keadaan gedung yang sudah mulai rusak dan jelek maka pada tahun 1920-1928 dilakukan pembaharuan. Yang melakukan pembaharuan:

1. Prof. Wolf Surraken (Belanda)

2. Ran Gallas (Belanda)

Dahulunya setelah diperbaharui gedung ini digunakan sebagai tempat rekreasi dan hiburan oleh rakyat Belanda yang kaya.

Tahun 1942 gedung merdeka ini dikuasai oleh Jepang dan diberi nama Dai Toa Kaukan yang juga digunakan sebagai tempat pusat kebudayaan orang-orang Jepang.

Fungsi gedung merdeka:

1. gedung MPRS

2. gedung Bappenas

3. gedung KAA

3. Kebun Raya Bogor

Kunjungan terakhir Kebun Raya Bogor

Disana cukup ramai pengunjung diantaranya pengunjung dari sekolah-sekolah lain dan dari masyarakat yang lain juga, Kebun Raya Bogor sangat indah dan asri, dari pemeliharaan tanamannya juga terlihat alami. Hawa disana cukup sejuk, bersih dan teratur. Kami disana juga ada pemandu wisatanya. Disana dijelaskan bermacam-macam banyak tumbuhan, bagaimana cara perawatannya dan tanaman yang terdengar asing ditulisnya kami juga ada di sana tergantung iklim yang ada di Bandung. Tumbuhan yang ada juga tergantung pada iklim disana adalah iklim tropis basah, yang daerahnya cukup curah hujannya.

4. Kebun Teh

Pabrik Teh

Pabrik teh ini memperluas areal yang cukup besar dengan keseluruhan luasnya sekitar ± 3770 km. Pabrik teh ini juga mempunyai tenaga kerja yang cukup banyak jumlahnya sekitar 1500 tenaga pemetik daun teh dan tenaga kerja khusus pabrik sekitar 130 orang. Tanaman teh yang produktif dapat menghasilkan 1250 hektar dengan ketinggian antara 1450-1800 m diatas permukaan air laut. Cuaca atau musim juga dapat mempengaruhi jumlah teh yang dihasilkan misal pada musim hujan antara 50-70 ton/hari dan pada musim kemarau antara 20-30 ton/hari.

Ruang Pelayuan Teh

Pada proses pelayuan, daun teh membutuhkan waktu sekitar 12-14 jam. Tujuan pelayuan pada daun teh adalah untuk mengurangi kadar air 50-60%. Untuk disebut daun teh yang baik harus memenuhi syarat 1 batang 3 pucuk daun muda.

Panjang kotak pelayuan = 28,40 m

Lebar kotak pelayuan = 1,84 m

Luas kotak pelayuan = 52,26 m

Kapasitas kotak pelayuan = 1500

Jumlah kotak pelayuan = 60 buah

Selain itu teh juga membutuhkan proses penghalusan waktu proses penghalusan sekitar ± 3-5 menit. Alat yang digunakan disini adalah Top Koller dan press coproller dengan suhu penguningan 100-110o

Proses pembuatan teh meliputi: pelayuan – penggilingan – pengeringan – saritasi – pengepakan.

Cara Pemasaran

Hampir 90% pemasaran di impor kebanyakan pada negara-negara Eropa (Timur Tengah). Secara aksentatif SDPN endapan sendiri mempunyai 48 kebun dan tidak memasarkan ke bayer dan patokan serta merekalah yang memasarkan selama ini dengan tidak mempunyai masalah serius.

Di pabrik ini mempunyai sistem kontrak misal untuk tahun 2004 sendiri sedikit kontraknya. The disini sudah ada beberapa jenis teh jadi dan kering inii tergantung dari semua pihak yang menginginkannya. Jadi yang 90% impor, 10% lokal dan itupun bukan berarti dari orang ke orang, kebanyakan dari negara Eropa dan 10% mereka menjual di lokal seperti teh Sosro, teh Sariwangi, teh Walini. Mereka tidak menjual ke orang lain karena mereka tidak diperkenankan, misalkan ada orang yang membeli tidak berkenan kecuali pembelian di pemasaran seperti supermarket. Produksi teh sudah meningkat, tetapi tidak semua kebun mempunyai izin, hanya beberapa kebun yang telah ditunjuk untuk memproduksi teh.

Cara pembayaran pembelian teh ini menggunakan mata uang dollar. Selain itu penghasilan per bulan dapat digunakan untuk memproduksi 40 ton teh per hari dalam bentuk basah jadi kalau dalam bentuk teh kering hanya dapat memproduksi 10 ton (teh jadi). Negara pesaing Indonesia meliputi India dan Jepang.

B. Laporan Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari kegiatan study tour adalah kita dapat mengetahui banyak pengetahuan luar seperti tempat wisata di Indonesia khususnya di wilayah kota Bandung. Dan tentang Universitas di Bandung yang berdiri sejak masa Bung Hatta.

Tujuan study tour adalah sebagai syarat kenaikan kelas ke kelas 3. untuk kelas 2 ini diwajibkan untuk membuat karya tulis dengan tema yang telah ditentukan dari guru.

1. Departemen Kimia

Sumber: Dr. Suryo Ganda Jashita M.T.

ITB ada sejak masa Bung Hatta, pada masa Bung Hatta nama ITB adalah UI (Universitas Indonesia) tetapi karena ada prinsip-prinsip dan perbedaan pendapat dalam tubuh UI maka UI terpecah menjadi ITB (Institut Teknik Bandung).

Karena nama ITB adalah teknik maka kita kira hanya institut tentang teknik saja. Tapi ternyata tidak, di sini juga ada jurusan lain yang bukan teknik seperti jurusan seni dan desainer.

Untuk syarat-syarat yang harus ditempuh untuk masuk ITB ini kita harus melalui ujian terdahulu, yaitu ujian masuk perguruan tinggi yang biasanya disebut SPM3. Ujian tersebut meliputi tes matematika, fisika, kimia, PPKN, Bahasa Indonesia. Dilakukan secara nasional dalam 3 kali seleksi dengan IP minimum 2,0.

Ada 3 tingkatan dalam teknik kimia ini yaitu:

1. Tingkat persiapan dasar dari SMU

2. Tingkat sarjana muda semester 1-6

3. Tingkat sarjana.

Jadi calon mahasiswa yang akan masuk ke ITB akan menghadapi seleksi yang sangat ketat. Sehingga di ITB ada 70 mahasiswa yang berada di teknik kimia ini.

Staff pengajar di ITB teknik kimia ada doktor, guru besar, master dan sarjana. Pembelajaran teknik kimia di bagi menjadi 2 yaitu tentang teori dan tentang praktek, yang diprioritaskan pada praktikum dan seminar.

Teknik kimia mempelajari tentang aditif, zat organik, dan anorganik, tentang fisik (aspek tentang fisika di kimia), dan bi kimia.

2. Tangkuban Perahu

Tangkuban Perahu terletak di perbatasan Kabupaten Bandung dan Kabupaten Subang, Jawa Barat. Bagian selatan kawasan ini merupakan wilayah kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung, sementara bagian utaranya termasuk wilayah Kecamatan Segalaberang, Kabupaten Subang, Takuban Perahu terletak sekitar 29 km sebelah utara kota Bandung, atau ± 60 km dari kota Subang.

Legenda gunung Tangkuban Perahu merupakan gunung berapi setinggi 2.076 m. Dinamakan Tangkuban Perahu karena dilihat dari kejauhan, gunung ini tampak seperti sebuah perahu yang berbalik. Gunung ini selalu dikaitkan dengan legenda yang populer di seluruh Jawa Barat, yaitu legenda Sangkuriang. Legenda ini bercerita tentang serang putri jelita yang bernama Sayang Sumbi yang karena kutukan dewata harus kawin dengan seekor anjing bernama Tumang. Dari perkawinan ini lahirlah seorang putra yang kelak diberi nama Sangkuriang. Pemuda tampan ini hidup terpisah dari ibunya. Suatu ketika mereka bertemu dan Sangkuriang jatuh cinta kepada Dayang Sumbi. Karena akhirnya tahu bahwa pemuda itu adalah putranya sendiri, Dayang Sumbi berusaha menggagalkan upaya Sangkuriang sanggup membuat perahu raksasa dalam tempo semalam syarat itu diterima oleh Sangkuriang, karena ia yakin akan kesaktiannya.

Namun para dewa tidak merestui rencana perkawinan ibu dan anak kandungnya ini. maka mereka menggagalkan usaha Sangkuriang. Saat fajar menjelang tiba, perahu belum juga selesai. Karena kesal, Sangkuriang lalu menendang perahunya yang hampir rampung itu hingga tertelungkup. Perahu inilah yang kemudian berubah wujud menjadi gunung yang disebut Tangkuban Perahu (Perahu yang melengkup).

Menurut catatan sejarah, orang kulit putih yang pertama kali mendaki gunung tersebut adalah Abraham Van Riebeek pada tahun 1713. Namun tragis baginya karena dalam perjalanan yang sangat melelahkannya dari puncak gunung ini, dia meninggal dunia pada tanggal 13 November 1713. Abraham V.R. dikenal pula sebagai orang yang pertama kali membawa benih tanaman kopi ke pulau Jawa. Selain Abraham, seorang ilmuwan dan pencinta alam asal Jerman, yakni Dr. Franz Wilhem Junghun yang berjasa membudidayakan tanaman kina di tanah Priangan, memilih tempat tinggalnya di lereng gunung ini menjelang ajalnya pada tahun 1864, dia memohon kepada dokter yang merawatnya agar diizinkan memandang panorama indah gunung Tangkuban Perahu lewat jendela kamarnya.

Jalan menuju puncak gunung Tangkuban Perahu baru mulai dibangun pada tahun 1906, atas prakarsa “Bandoeng Voorit”, setelah organisasi yang dibangun oleh orang-orang Belanda yang bertujuan membantu dan mendampingi pemerintah membangun Bandung, termasuk sektor kepariwisataannya.

Di kawasan taman wisata ini terdapat 10 kawah, antara lain: kawah Ratu, kawah Upas, Kawah Batu, Kawah Domas, dan Kawah Jurig. Kawah-kawah ini terjadi karena letusan gunung Tangkuban Perahu pada tahun 1829, 1846, 1887, 1910, 1926, dan 1929. pada tahun 1829-1969, gunung Tangkuban Perahu yang bersifat strato ini telah meletus sebanyak 18 kali. Letusan keseluruhan, keadaan lapangan tanaman wisata ini menurun ke arah Barat ke arah Timur, sedangkan bagian yang datar berada di bagian atas sekitar kawah Ratu dan kawah Upas yang merupakan pusat konsentrasi pengunjung.

Kawasan ini mempunyai beberapa daerah ketinggian. Kkmpleks kawah Ratu dan Kawah Upas terletak pada ketinggian ± 1830 m diatas permukaan laut. Sedangkan kawah Domas berada pada ketinggian ± 1650 m di sebelah Utara yaitu sekitar 2084 m diatas permukaan laut.

Objek wisata ini terdiri atas beberapa kelompok pertama, kawah berapi yang berada di kompleks kawah Ratu, kompleks kawah Upas dan kompleks kawah Domas.

Ke-2 yaitu mata air panas yang memancar ke atas (gelser) yang terletak dalam kawah Domas. Lapisan-lapisan kulit bumi para dinding-dinding kawah memiliki daya tarik tersendiri dan merupakan obyek geologi. Ke-3, panorama alam yang indah dan mudah dilihat dari beberapa daerah ketinggian di sekitar kawah seperti laut jawa di sebelah Utara, lembah-lembah dan perbukitan serta pemandangan kota-kota terdekat seperti Bandung, Cimahi dan Subang.

Kegiatan yang dilakukan di kawasan wisata ini antara lain berkemah, mendaki gunung, rekreasi alam, fotografi dan lintas alam.

Di sekitar kawasan taman wisata ini terdapat obyek wisata lainnya seperti pemanduan air panas Ciater yang terletak di kecamatan Sagalaherang, kabupaten Subang, air terjun Maribaya, yang terletak sekitar 15 km dari Tangkuban Perahu/sekitar 5 km di kota Lembong, Curug Cimahi yang terletak di desa Cisarua.



PENUTUP

Kesimpulan

Setelah melihat data dan analisa di depan, penulis di Bandung dan Bogor, bahwa:

1. Fakultas departemen adalah salah satu fakultas yang sangat menarik dan baik untuk menjadi perhatian dan tempat untuk menuntut ilmu pengetahuan.

2. Tangkuban Perahu merupakan suatu tempat wisata yang dapat menarik para pengunjung dengan keindahan alamnya serta sejarah-sejarah dan legenda yang ada sebagai salah satu pendukung kekayaan keanekaragaman budaya di Indonesia.

Saran

Kami menyadari bahwa dalam pembuatan karya tulis ini banyak ditemui kesulitan, oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik agar kami dapat menyempurnakan karya tulis ini.



DAFTAR PUSTAKA

Anonimus, 1991, 174 Tahun Kebun Raya Indonesia, Bogor: Kebun Raya Indonesia

PT Cipta Adi Pustaka, 1991, Ensiklopedi Nasional Indonesia, Jakarta

Fakultas Departemen Kimia, 2000, Katalog 2000, ITB, Bandung



Share ke : _

0 komentar:

Posting Komentar

 
© 2011 Terus Belajar Berbagi Kebaikan | www.jayasteel.com | Suwur | Pagar Omasae | Facebook | Rumah Suwur