PENGETAHUAN TENTANG JALANNYA PRODUKSI
PABRIK BAJA DAN SPESIFIKASI MESIN-MESIN
PT Asian Profile Indosteel terletak di jalan Margomulyo Permai kav. 9 No. 32, mulai beroperasi tahun 2000. PT API merupakan sebuah pabrik pembuatan profile dari material baja. Profile yang diproduksi adalah besi beton dan besi nako. Besi beton dan besi nako yang diproduksi dalam berbagai ukuran dan panjangnya menurut pesanan owner maupun sesuai dengan permintaan pasar.
A. Garis Besar Pembuatan / Produksi Profile Baja
Bahan baku pembuatan besi beton maupun besi nako berupa billet. Billet adalah baja batangan yang dibuat dari hasil pengecoran biji besi (pig iron) maupun besi bekas yang dilebur dengan temperatur tertentu serta dituang dalam cetakan ukuran tertentu.
Bahan baku billet batangan dipotong dengan panjang tertentu sesuai dengan spesifikasi furnace yang digunakan, lalu dipanaskan dalam furnace/dapur dengan temperatur yang sudah ditentukan. Setelah billet matang sesuai dengan temperatur yang diinginkan lalu billet panas dikeluarkan dari furnace dan selanjutnya digiling/digilas dengan menggunakan roll-roll yang terbuat dari besi tuang sehingga ukuran billet menjadi lebih kecil dan lebih panjang. Demikian seterusnya sampai terakhir didapat ukuran dan profile yang diinginkan.
Setelah didapat ukuran dan profile yang diinginkan lalu hasil produk didinginkan di meja pendingin, kemudian dipotong-potong sesuai panjang yang diinginkan.
Demikianlah garis besar pembuatan profile baja.
B. Detail Pembuatan/Produksi Profile Baja
Billet yang digunakan di PT API sesuai spesifikasi mesin adalah billet baja batangan dengan ukuran □ 100 mm x 100 mm, tetapi bisa juga digunakan ukuran □ 110 mm x 110 mm. Bahan baku billet dipotong panjangnya 2 m. Setelah itu potongan billet sepanjang 2 m dimasukkan ke dalam furnace/dapur. Besar secara berjajar rapi. Kemudian dipanaskan dengan menggunakan bahan bakar residu yang dikabutkan lalu dibakar sehingga dapat memanaskan billet sampai temperatur ruangan 1200º C. Setelah billet matang ditandai dengan warnanya yang kuning cerah, billet panas didorong keluar dari furnace melalui konveyor-konveyor yang diputar dengan motor penggerak menuju mesin roller penggilingan pertama yang dinamakan roughing mill. Di roughing mill billet panas digiling bolak-bolak sebanyak 7 kali sampai ukurannya yang keluar berubah dari billet □ 100 mm x 100 mm menjadi ◊ 32.5 mm. Setelah keluar dari mesin roughing mill billet panas ukuran ◊ 32.5 mm melalui konveyor dibawah ke mesin berikutnya yaitu intermediate 1-2 dan digiling lagi sehingga ukurannya menjadi ◊ 23.5 mm. Keluar intermediate 1-2 billet panas ◊ 23.5 mm dibawah lagi melalui konveyor menuju intermediate 3-6 sehingga setelah digilas keluar menjadi ukuran ◊ 13.2 mm. Dan untuk terakhir kalinya billet panas digiling terakhir melalui mesin finishing mill sehingga didapat profile dengan ukuran yang diinginkan yaitu besi beton atau besi nako dengan ukuran tertentu. Hasil produksi yang keluar dari finishing mill didinginkan di mesin cooling bed, setelah itu dipotong dengan panjang tertentu sesuai order dan dipacking serta dibending/ditekuk sehingga mudah untuk pengiriman hasil produksi.
Demikianlah detail pembuatan besi beton atau besi nako di PT Asian Profile Indosteel.
C. Flow Chart Proses Produksi Pembuatan Besi Beton dan Besi nako di PT Asian Profile Indosteel
D. Layout/Denah Pabrik Baja PT API serta Keterangan Nama Mesin-Mesin Sesuai Urutan Proses Produksi
Keterangan nama-nama mesin-mesin sesuai dengan urutan proses produksi:
Billet Charging Feeder
Billet Charging Table
Hydraulic Pusher
Furnace
Side Pusher By Electric Motor
Conveyor By Electric Motor
Roughing Mill By Ac Motor 1000 Hp
Kant Table By Electric Motor
Conveyor By Electrik Motor
Intermediate Mill 1-2 By Ac Motor 600 Hp
Crop Shear
Divider Shear
Conveyor By Electric Motor
Emergency Shear (Snap Shear)
Intermediate Mill 3-6 By Ac Motor 600 Hp
Repeater
Emergency Shear (End Shear)
Finishing Mill 1-6 By Dc Motor
Transfer Guide
Flying Shear
Pinch Roller
Cooling Bed
Cold Shear 100 Ton Cap
Packing Bed
Bending Machine
E. Spesifikasi dan Gambar Mesin-Mesin Produksi Sesuai dengan Urut-Urutan Proses Produksi
e.1. Billet Charging Feeder
Billet charging feeder adalah meja konveyor yang digunakan untuk penumpukan billet potongan 2 m sebelum billet dimasukkan furnace.
Billet charging feeder digerakkan oleh AC electrik gear motor 3,7 KW, 4 pole, 1430 RPM, Rasio gear 1:51, merek Cyclo Sumitomo.
e.2. Billet Charging Table
Billet charging table adalah berupa roll-roll yang dihubungkan satu dengan lainnya dan digerakkan oleh electric motor, serta digunakan untuk menstransfer billet potongan 2 meter dari billet charging feeder ke depan mulut furnace.
Billet charging table digerakkan oleh AC electric gear motor 5,5 KW, 4 Pole, 14430 RPM, rasio gear 1:51, merek Cyclo Sumitomo.
e.3. Hydraulic Pusher
Hydraulic pusher digunakan untuk mendorong billet potongan 2 m dari billet charging table ke dalam mulut dapur/furnace.
Hydraulic pusher kapasitas 35 ton digerakkan oleh pompa hydraulic yang mempunyai motor sebesar 15 HP, 11 KW, 6 pole, 1165 RPM, merek Teco.
e.4. Furnace
Furnace digunakan untuk memasak/memanaskan bahan baku billet sebelum digiling. Bahan bakar yang digunakan adalah residu yang dikabutkan lalu dibakar, serta ditiupkan angin dari blower untuk menjaga tekanan dalam furnace supaya sama dengan tekanan luar furnace temperatur ruangan furnace sekitar 1200º C.
Komponen-Komponen Pendukung Furnace:
a. Dua tangki bahan bakar @ kapasitas 40.000 liter yang dilengkapi 1 unit pompa pemasukan bahan bakar ke tangki yang digerakkan oleh AC electric motor 7,5 KW, 10 HP, 1455 RPM, merek Mez.
b. Blower untuk menyuplai udara ke dalam furnace dengan kapasitas 250 m3 per menit, dan digerakkan oleh AC electric motor 40 HP, 30 KW, 1450 RPM, 4 pole, merek Teco.
c. Dua unit pompa merek Vickers untuk menyuplai bahan bakar residu ke dalam furnace yang digerakkan oleh motor 1 HP, 0,75 KW, 1395 RPM, merek Mez.
d. Burner merk Diamond untuk mencampur bahan bakar residu dan angin dari kompresor supaya bahan bakar yang keluar berupa kabut. Dalam satu furnace menggunakan 4 burner. Dua di depan furnace dan 2 di tengah furnace.
e.5. Side Pusher By Electric Motor
Side pusher digunakan untuk mendorong billet panas yang sudah matang keluar dari furnace menuju proses penggilingan.
Side pusher digerakkan oleh AC motor merk Tatung, 5 HP, 1700 RPM dan gear box rasio 1:10
e.6. Conveyor By Electric Motor
Conveyor digunakan untuk menstransfer billet yang keluar furnace menuju ke mesin roughing mill.
Conveyor digerakkan ole h:
- AC gear motor merk Cyclo Sumitomo 3,7 KW, 4 pole, 1420 RPM, rasio 1:15, sebanyak 4 buah.
- AC motor merk Tatung 10 HP, 6 pole, 1150 RPM.
e.7. Roughing Mill
Roughing mill digunakan untuk menggiling pertama kali dari bahan baku billet sebesar □ 100 mm x 100 mm dan keluar roughing mill menjadi ◊ 32.5 mm. Bahan baku billet di roughing mill digiling sebanyak 7 kali sehingga keluar menjadi ukuran ◊ 32.5 mm. Roughing mill digerakkan oleh AC motor sebesar 1000 HP.
Komponen Roughing Mill terdiri dari:
- AC motor merk Tatung, 1000 HP, 12 pole, 491 rpm, 50 Hz, 3300 volt, serial number 5006061.
- Fly wheel yang digunakan untuk menstabilkan energi putaran motor.
- Gear box dengan rasio 1:10
- Pinion gear yang membagi input/putaran menjadi output 3 putaran.
- Stand roughing mill yang terdiri dari roll penggiling dengan diameter ø 400 mm ditumpuk 3 roller.
e.8. Kant Table By Electric Motor
Kant table adalah berupa conveyor ditumpuk dua tingkat untuk mengatur/mensuplai pemasukan billet untuk mesin roughing mill.
Kant table digerakkan oleh:
- kant table atas gear motor merek Teco, 5 HP, 3,7 KW, 6 pole, 1160 rmp, rasio 1:5.
- Kant table bawah gear motor merk Tatung, 5,5 HP, 7,5 HP, 4 pole, 1450 rpm, rasio 1:15
e.9. Conveyor By Electrik Motor / Roller Gang
Conveyor digunakan untuk membawa / menstransfer billet yang keluar mesin roughing mill menuju mesin intermediate 1-2.
Conveyor digerakkan oleh AC gear motor merek Cyclo Sumitomo 3,7 KW, 4 pole, 1420 rpm, rasio 1:15 sebanyak 4 buah.
e.10. Intermediate Mill 1-2
Intermediate mill 1-2 digunakan untuk menggiling lanjutan setelah keluar dari mesin roughing mill.
Billet keluar roughing mill sebesar ◊ 32.5 mm dibuat menjadi ◊ 23.5 mm.
Komponen intermediate 1-2 terdiri dari:
1. AC motor merek TECO, type ASGT-TL001, 600 Hp, 12 Pole, 50 Hz, 3300 Volt, serial number D21212-1, weight 5000 Kg.
2. Gear box, 1 input keluar menjadi 2 output double (gambar dan spesifikasi ada di bawah ).
3. 2 Stand Intermediate dengan menggunakan roller penggiling dengan diameter
Ø 325 mm.
e.11. Crop Shear
Crop Shear adalah mesin potong yang digunakan untuk potong billet keluar dari intermediate 1-2, baik untuk potong kepala billet, tengah billet, maupun ekor billet.
Crop Shear digerakkan oleh AC Motor merek TECO sebesar 40 Hp, 30 KW.
e.12. Deviden Shear
Deviden Shear adalah mesin pembagi billet setelah dipotong Crop Shear menjadi 2 jalur. Deviden Shear digerakkan oleh Air Cylinder Ø 100 x 150 St.
e.13. Conveyor by Electric Motor/Roller Gang
Roller Gang digunakan untuk mentransfer billet keluar dari Intermediate 1-2 menuju Intermediate 3-6.
Roller Gang digerakkan oleh AC Gear Motor merek Cyclo Sumitomo, 3,7 KW, 4 Pole,
1420 RPM, ratio 1 : 15 sebanyak 6 buah.
e.14. Emergency Shear / Snap Shear
Snap Shear digunakan untuk memotong billet yang masuk Intermediate 3-6, bila terjadi trouble produksi, supaya panjang billet yang trouble sedikit.
Snap Shear menggunakan pisau dari baja khusus yang digerakkan oleh Air Cylinder Ø 125 x 200 St.
e.15. Intermediate Mill 3-6
Intermediate Mill 3-6 digunakan untuk menggiling lanjutan setelah keluar dari Intermediate 1-2. Di mana billet keluar dari Intermediate sebesar ◊ 23,5 mm dibuat menjadi ◊ 13,2 mm.
Komponen Intermediate 3-6 terdiri dari :
1. AC Motor merek TECO, type ASGT-TM001, 600 Hp, 16 Pole, 50 Hz, 3300 Volt, weight 5500 Kg.
2. Gear Box 1 input keluar menjadi 2 output double ( gambar dan spesifikasi ada di bawah ).
3. 4 Stand Intermediate dengan menggunakan roller penggiling dengan diameter
Ø 250 mm dan Ø 300 mm.
e.16. Repeater
Repeater digunakan untuk mentransfer berputar 180o billet yang keluar dari Intermediate 3-6 menuju ke penggilingan akhir yaitu finishing mill 1-6.
Ada 2 jalur Repeater yang digunakan :
· Jalur pertama, yaitu jalur yang menggunakan system open loop repeater
· Jalur kedua, yaitu jalur yang menggunakan system close loop repeater
e.17. Emergency Shear / End Shear
End Shear digunakan untuk memotong billet sebelum masuk finishing mill 1-6, bila terjadi trouble produksi supaya panjang billet yang trouble sedikit.
End Shear menggunakan pisau dari baja khusus yang digerakkan oleh Air Cylinder Ø 50 x 120 St.
e.18. Finishing Mill 1-6
Finishing Mill 1-6 digunakan untuk menggiling akhir setelah keluar dari Intermediate 3-6 untuk dijadikan produk akhir sesuai order
Komponen Finishing Mill 1-6 terdiri dari :
1. Untuk Finishing 1-2 menggunakan DC Motor merek ABB, type DMA 315L67V, 285 KW, 600-1200 RPM, 470 V.
2. Untuk Finishing 3-6 menggunakan DC Motor merek Taiwan, type A7187-2, 220 KW, 300 Hp, 600-1200 RPM, 460 V.
3. Gear Box ( gambar dan spesifikasi ada di bawah ).
4. 6 Stand Finishing dengan menggunakan roller penggiling dengan Ø 280 mm.
e.19. Transfer Guide
Transfer Guide berupa saluran-saluran yang digunakan untuk mentransfer hasil produk yang keluar dari Finishing Mill menuju Cooling Bed Machine untuk didinginkan.
e.20. Flying Disk Shear
Flying Disk Shear digunakan untuk memotong hasil produksi akhir yang keluar dari Finishing Mill dengan panjang tertentu.
e.21. Pinch Roller
Pinch Roller digunakan untuk mentransfer hasil akhir ke Cooling Bed supaya dapat sampai, karena tanpa Pinch Roller hasil produksi akan berhenti di saluran disebabkan berat hasil produksi dan panjang hasil produksi.
Pinch Roller digerakkan oleh AC Motor dan Inverter untuk mengatur RPM/putaran, motor merek Siemens, 18 KW, 970 RPM max, 50 Hz, 400/690 V.
e.22. Cooling Bed
Cooling Bed digunakan untuk mendinginkan hasil produksi sebelum dipacking.
Cooling Bed digerakkan oleh AC Motor merek TECO, 50 Hp.
Gambar Teknik Detail :
e.23. Cold Shear 100 Ton Cap
Cold Shear digunakan untuk memotong hasil produk sesuai panjang yang diminta.
Cold Shear mempunyai kapasitas potong sebesar 100 ton dan digerakkan oleh AC Motor merek TECO, 15 Hp, 11 KW, 1170 RPM, 6 Pole.
e.24. Packing Bed
Packing Bed dugunakan untuk menghitung maupun mengikat hasil produk sesuai dengan pesanan/order.
e.25. Bending Machine
Bending Machine digunakan untuk menekuk hasil produk 180o supaya lebih mudah dalam pengiriman .
Bending Machine digerakkan oleh Gear Motor merek Nord, 22 KW, 1450 RPM, 50 Hz, rasio 1 : 3,67.
F. Alat-alat Pendukung dalam Operasi Produksi
F.1. Kompresor
Kompresor digunakan untuk mensuplai udara baik untuk furnace maupun untuk air cylinder mesin-mesin pabrik.
Jenis-jenis kompresor dan fasilitas pendukung yang dipakai adalah sebagai berikut
· Kompresor merek Fu Sheng Industrial, jenis Screw Compressor, model SA-360A, motor 60 Hp, 380 V, 50 Hz, stage 4350 RPM, working pressure 7 Kg/cm2 G,
air delivery 7,2 m3/min, max dischange temp 100oC.
· Air Dryer merek Fu Sheng model No.DA-750, working pressure 7 Kg/cm2 G, inlet air temp. 65oC, ambient temp. 88oC, air flow 9 Nm3/min, Pressure Dew Point 2oC, Source Power 380V, 3 PH, max current 7.0 AMPS.
· Compressor merk Atlas Copco Air Power, type GASS, serial number A11468181, max working pressure 10 bar, Free Air Delivery 145 Lt/S, Nominal Shaft Power 5 KW, Rotational Shaft Power 3000 RPM, Gross Weight 1420 Kg, th 1999, jenis Screw Compressor.
· Bejana Tekan seri Nomer 99116, kapasitas 2000 Lt, ukuran diameter 1165 mm, tinggi 1829 mm, tahun 2000. Tekanan kerja 10 Kg/cm2, merek Remaja.
F.2. Pompa Air Pendingin
Pompa air digunakan untuk mensuplai air/math dari kolam induk menuju mesin-mesin pabrik untuk digunakan sebagai pendukung pendinginan mesin-mesin pada proses produksi.
Ada 4 pompa air induk yang digunakan :
· Pompa air merek Ebana
Type 200 x 150 CGM, Head 30 M, Speed 1450 RPM, Quant 4,2 m3/m, tahun 1975.
Digunakan motor : 50 Hp, 1450 RPM, 380-660 V.
Jumlah 1 ( satu ) unit.
· Pompa air merek Torishima Pump
Type ETA-N100 x 80-315.1
Digerakkan motor : 22 KW, 1460 RPM, 380-660 V
Jumlah 3 ( tiga ) unit.
F.3. Guide
Dalam proses produksi Guide digunakan pada sebelum dan sesudah roller-roller penggiling untuk menuntun jalannya besi/billet pada proses produksi.
Di bawah ini Guide yang digunakan pada masing-masing mesin maupun spesifikasinya:
G. Operating Prosedur
Operating prosedur yang digunakan untuk masing-masing mesin adalah sebagai berikut:
DAFTAR PUSTAKA
· Pengamatan mesin-mesin produksi yang ada di lapangan
· Gambar-gambar maupun spesifikasi teknik dari EVA LAND Engineering & Consultants. Co. Ltd.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
mana gambarnya...
Posting Komentar