-----

JAKA TUMBAL - Contoh Cuplikan naskah Drama

Saduran dari HAMLET

Karya Shakespeare

BABAK IV

Akhir Adegan 1, di pekuburan, saat Yuta Intern dikuburkan.

(Masuk ulama-ulama dan lain-lam yang merupakan pawai azmat. Dibelakangnya jenazah Yuta Inten, Jalu Wulung, beserta pengabung-pengabung. Selanjutnya Prabu, Ratu, Pengawal dan lam-lain)

TUMB : Sri Ratu, orang-orang pura I Siapa dihantar

Dengan upacara kecil ini? Ini berarti

Bahwa jenazah itu dengan semena-mena

Mengakhiri hidupnya sendin, dan dia berpangkat

Mari sembunyi sambil melihat

(Ke samping bersama Arya Lontar)

WUJU : Tambah Upacara !

TUMB : Itu Jalu Wulung, anak muda budiman, perhatikan.

WUJU : Tambah Upacara !

ULAMA : Upacara sudah seluas-luasnya dalam batas tanggung jawab kami. Meninggalnya tidak patut, dan jika tak ada kekuasaan yang mengatasi peraturan, sampai kiamat dia takkan bermakam di tempat kudus : tak ada do'a suci, tapi batu.

beling dan krikillah yang dilemparkan padanya; Namun dia dapat karangan bunga dan penaburan kembang untuk perawan, dan penghormatan tahli) serta makam keramat,

WUJU : Tak ada penghormatan lagi ?

ULAMA : Tak ada

Adat akan kami najiskan, pabila

Kami nyanyikan adzan untuknya, seperti

Untuk orang yang mati suci

WUJU : Letakkan dalam tanah

Supaya dari tubuh yang elok tak ternoda itu

Tumbuh bunga-bunga ! Hai. Ulama yang keras hati

Bagai bidadari adikku beidarma, jika kau sedih meringkuk

TUMB : Apa ? Yuta Inten Jelita ?

RATU : (Menabur bunga di atas jenasah)

Inten dan segala permata, S'lamat tinggal

Pernah kuharap kau menjadi istn Jaka

Tumbal, Juwita dan kutaburkan bunga atas pelaminanmu,

Dan tiada di kuburan

WUJU : O, tiga kali celaka

Timpalah sepuluh ganda tiga lipat

Kepala pendurjana yang dengan jahat memadamkan cahaya budimu ! - Hai, jangan ditutup dulu,

Sebelum kupeluk dia sekali lagi.

(Melompat dalam Liang Kubur)

Tumpukkan zat-Mu atas yang hidup dan yang mati, dan bikin gunung dari daratan ini, lebih tinggi

Dan Suralaya di atas yang biru dan berawan

TUMB : (Melangkah maju)

Siapa dia, yang ratapannya

Selantang itu ? Yang keluh-kesahnya menghambat jalannya bintang serta menghentikan mereka,

Terperanjat oleh suaranja ? Ini aku, Jaka

Tumbal, Orang Pangruatan !

(Melompat ke dalam kubur)

WUJU : Setan mencabut jiwamu !

TUMB : Do'amu tak enak !

Hai lepaskan kerongkonganku!

Benar aku tak garang dan geram, tapi ada sesuatu padaku yang berbahaya, dan sadarlah, kalau tak mau celaka ! Lepas!

PRAB : Pisahkan mereka !

RATU : Tumbal ! Tumbal !

SEMUA : Tuan - tuan !

LONT : Pangeran sabarlah !

(Para pengiring Prabu melerai mereka, dan meieka keluar dan bang kubur)

TUMB : Nah, 'ku mau berkelahi dengan dia tentang mi, sampai kelopak mataku tak bergetar lagi

RATU : Tentang apa anakku ?

TUMB : Aku cinta Yuta Inten Empat puluh ribu kakak dengan jumlah cintanja tak dapat memadai

Cintaku - Apa hendakmu dengan dia ?

PRAB : Dia gila, tenanglah, Jalu Wulung.

RATU : Demi Allah, jangan dilayani dia!

TUMB : Demi Tuhan, katakan, apa maksudmu ?

Menangis, berkelahi. puasa, potong siri?

Minum cukak ? Makan buaya ? Nah,

Aku juga! Kau datang untuk meratapi dia ?

Menantang aku dengan tampat di bang kuburnya?

Ikutlah terkubur hidup-hidup, dan aku menyusul! dan kalau kusebut gununggunung, boleh kita

Disungkup tanah benuta-juta bahu,

Hingga puncaknya dibakai Cakrawala.

Dan Gunung Mahameru sebesar kutil ! Ya, kalau kau bermulut besar, akupun bisa

RATU : Ini sungguh gila

Sementara saja badainja mengganas ;

Tapi segera ia menjadi sabar dan diam,

Laksana merpati betina yang telurnya menetes jadi anak burung kencana.

TUMB : Hai, tuan

Mengapa kau peilakukan daku demikian ?

Kau selalu kuanggap kawanku, tapi mengapa; Kucing mengeong dan anjingpun menyalak dan mendengking

(Keluar)

PRAB : Arya Lontar, jaga dia betul

(Arya Lontar keluar)

(Kepada Jalu Wulung)

Sabarlah, berdasai rembukan kita semalam, perkaia ini segera kita selesaikan

Dinda, suruh orang menjaga puteramu, -

Kubur ini akan dapat peringatan hidup

Segera kita alami masa damai dan njaman ;

Sebelumnya kita hendaknya sabar berjalan.

(Semua keluar)



Dari buku Sekolah

Share ke : _

0 komentar:

Posting Komentar

 
© 2011 Terus Belajar Berbagi Kebaikan | www.jayasteel.com | Suwur | Pagar Omasae | Facebook | Rumah Suwur