Ringkasan cerita :
Diceritakan, Seorang wanita yang telah memiliki 3 orang anak. Tiap hari ia selalu bergosip. Dimanapun dan kapanpun ia selalu berusaha menciptakan gosip-gosip baru yang tentunya hanya fitnahnya belaka. Ia iri hati, lalu memfitnah tetangganya yang kaya. Ia mengatakan pada semua orang bahwa suaminya adalah seorang koruptor, sehingga tidak pantas tinggal di desanya. Warga desa pun akhirnya terhasut dan mengusir mereka. Lalu ia juga memfitnah Pak RT di desanya. Ia berkata pada istrinya bahwa suaminya itu telah menyalahgunakan kedudukannya dengan berselingkuh dengan seorang perempuan yang kost di dekat rumahnya. Istrinya pun terhasut, dan segera mendatangi tempat kost perempuan itu. Ia menyuruh pemilik kost untuk menutup kost nya tersebut, dan mengusir perempuan itu, warga turut terhasut dan membantu pengusiran perempuan itu. Bahkan karena fitnahnya pun, warga terpengaruh dan emosi, sehingga sempat membakar rumah salah seorang warga karena difitnah menjadi pelacur, tanpa menyelidiki dahulu kebenaran dari fitnah ibu tersebut.
Suatu hari bibirnya mengalami penyakit yang tak diketahui nama dan penyebabnya. Bibir dan wajahnya menjadi merah-merah. Banyak yang telah mengingatkannya, bahwa kelakuannya itu tidak baik, namun ia menganggapnya sebagai angin lalu. Akhirnya semua orang menjauhinya. Namun ketiga anaknya dengan setia merawatnya dan tetap menghormati ibunya tersebut. Akhirnya ia sadar akan perbuatannya yang buruk itu, ia pun memohon ampun pada warga. Warga memafkannya, karena ia telah bertobat dan berjanji tidak melakukan kesalahannya lagi, dan membantu membawanya ke masjid untuk sujud berdoa sesuai dengan permintaanya, dan penyakitnya pun akhirnya sembuh.
Tindakan yang sesuai dengan nilai kristiani :
1. Mau memaafkan kesalahan orang lain..
2. Peduli dan mengasihi sesama.
3. Hormat dan mengasihi orang tua.
4. Mau mengingatkan orang yang berbuat tidak baik.
5. Mau mengakui kesalahan.
6. Bertobat.
Tindakan yang tidak sesuai dengan nilai kristiani :
1. Berdusta / fitnah.
2. Memecah belah persatuan antar sesama.
3. Tidak menjadi teladan yang baik bagi anak-anaknya.
4. Menghakimi orang lain, padahal diri sendiri belum tentu benar.
5. Emosi, tanpa memikirkan dengan baik-baik sebelum bertindak.
6. Iri hati terhadap sesama.
Pengaruh baik buruknya dalam kehidupan orang percaya :
1. Pengaruh baik : Membuat kita belajar mengetahui bahwa tindakan-tindakan yang kita lakukan belum tentu berdampak positif, oleh karena itu kita harus mengetahui apa yang baik serta pantas untuk kita lakukan dan apa yang tidak seharusnya kita lakukan.
2. Pengaruh buruk : Dapat menggoyahkan iman orang percaya karena menurut saya, itu terlalu berlebihan.
Pelajaran yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari :
1. Janganlah kita memfitnah orang lain karena itu akan merugikan kita sendiri, terlebih lagi orang yang kita fitnah.
2. Janganlah main hakim sendiri.
3. Bila belum ada bukti nyata, maka kita tidak boleh memfonis seseorang seperti apa kata orang, karena belum tentu kata orang itu benar. Mungkin itu hanya fitnah belaka.
4. Bila tidak ingin difitnah, jangan memfitnah orang lain.
5. Ciptakanlah perdamaian diantara sekeliling kita.
6. Jadilah orang tua yang baik bagi anak-anak kita, sehingga kita dapat menjadi teladan.
7. Bagaimanapun juga perbuatan orang tua kita, mereka tetaplah orang tua yang harus kita sayangi dan hormati.
8. Dengan memaafkan, maka kedamaian akan terwujud.
9. Bertobatlah, selagi masih ada kesempatan.
10. Dekatkan diri kita pada Tuhan, maka niscaya kita akan terhindar untuk berbuat sesuatu yang tidak sesuai dengan jalanNYA.
“Fitnah Lebih Kejam dari pembunuhan”
0 komentar:
Posting Komentar