-----

Tipe-Tipe Asosiasi sehubungan dengan Merek

Sebagian asosiasi hanya relevan untuk sebagian orang. Tentu saja, manajer suatu merek tidak akan memberi perhatian dalam porsi yang sama untuk semua asosiasi. Ia terutama tertarik pada asosiasi-asosiasi yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi perilaku membeli. Yang menjadi 

kepentingan manajemen bukan hanya identitas asosiasi merek tapi juga apakah berbagai asosiasi itu kuat dan tersebar pada banyak orang, ataukah lemah dan berbeda antara satu orang dengan yang lain. Suatu pencitraan yang menyebar membutuhkan suatu konteks yang amat berbeda dari kontekspencitraan perusahaan yang secara konsisten diberikan kepada khalayak
Betapa penting merek-merek yang diposisikan pada dua dimensi ini bagi pilihan merek. Mengembangkan asosiasi-asosiasi yang mengendalikan posisi-posisi ini merupakan tantangan manajemen. Berbagai atribut produk atau manfaat pelanggan merupakan suatu kelas asosiasi yang penting dalam beberapa konteks. Sebagian akan menunjukkan fakta dimana produk-produk bisa digunakan untuk mengekspresikan gaya hidup, kelas sosial, dan peran profesional. Sebelas tipe asosiasi adalah sebagai berikut: (1) Atribut produk, (2) barang tak berwujud, (3) Manfaat bagi pelanggan, (4) Harga relatif, (5) Penggunaan/aplikasi, (6) Pengguna/pelanggan, (7) Orang terkenal, (8) Gaya hidup/kepribadian, (9) Kelas produk, (10) Para kompetitor, (11) Negara/wilayah geografis.
..... Selengkapnya tentang Merek

Membuat Jadwal Arus Kas dalam Organisasi Proyek

Bila seorang pelanggan mempertimbangkan untuk menanamkan dana di dalam suatu proyek besar yang pelaksanaannya memakan waktu beberapa tahun, ia tentu ingin mengetahui, selain dari berapa jumlah biaya yang harus dikeluarkan, tetapi juga tentang bilakah ia harus melakukan pembayaran-pembayaran itu. Pelanggan itu tentu harus membuat persiapan dan pengaturan dengan banknya, atau sumber dananya, untuk menyediakan uang yang diperlukannya itu pada waktunya.

Bila proyek industri itu diharapkan akan menghasilkan laba bagi pelanggan (misalnya proyek pembangunan pabrik baru), peramalan penerimaan, baik mengenai jumlahnya maupun mengenai waktunya harus sudah merupakan bagian dari penilaian keterlaksanaan proyek yang harus dilakukan.
Manajer proyek mungkin diminta untuk menyusun ramalan arus kas, baik untuk keperluan perusahaannya sendiri maupun sebagai jasa kepada pelanggan. Baik dalam rangka mengumpulkan dana ataupun untuk penilaian proyek dengan DCF, ramalan arus kas itu terikat pada rencana waktu pengerjaan proyek. Oleh karena uang merupakan sumber daya yang paling mendasar, penjadwalan uang merupakan salah satu aspek yang terpenting dalam penjadwalan sumber daya dalam proyek-proyek besar.

Toleransi diameter baja tulangan beton polos dan sirip seperti pada Tabel 3


5.3.2 Toleransi diameter
Toleransi diameter baja tulangan beton polos dan sirip seperti pada Tabel 3
SNI 07-2052-2002

No Diameter (d)
(mm)
Toleransi
(mm)
Penyimpangan
kebundaran (%)
1 6 + 0,3
2 8 < d < 14 + 0,4
3 16 < d < 25 + 0,5
4 28 < d < 34 + 0,6
5 d > 346 + 0,8
Maksimum 70 dari
batas toleransi

CATATAN
1. Penyimpangan kebundaran adalah perbedaan antara diameter maksimum dan minimum dari
hasil pengukuran pada penampang yang sama dari baja tulangan beton
2. Untuk baja tulangan beton sirip, d = diameter dalam
 
© 2011 Terus Belajar Berbagi Kebaikan | www.jayasteel.com | Suwur | Pagar Omasae | Facebook | Rumah Suwur