Solusi Atasi Banjir di Sidoarjo
Selengkapnya tentang Solusi Atasi Banjir di Sidoarjo klik disini
3. Membersihkan dan memperluas penampang saluran (sungai) pembuangan air hujan ke laut.
Solusi ini yang paling penting untuk dilakukan dalam mengatasi
banjir Sidoarjo. Bukan saja pengerukan dan pelebaran (memperluas
penampang) sungai namun juga bagaimana memperlancar aliran air menuju
laut.
Jika masalah air pasang dikatakan sebagai kendala, hal itu adalah
kurang tepat untuk kota Sidoarjo. Karena dengan mudah kita bisa melihat,
jika terjadi banjir, air sungai meluap, maka aliran air sangat deras,
bahkan saat air laut pasang. Hal itu menunjukkan ketinggian air di hulu
(kota) masih cukup tinggi dibanding permukaan di muara (air laut
pasang). Jika kita menyusuri sungai saat banjir dan air sungai meluap,
kita bisa tahu bahwa arus air tetap deras pada saat pasang, kecuali
hingga mendekati muara (pada saat air laut pasang tinggi), yang memang
disitu air sungainya sangat lebar.
Hambatan yang lebih besar, arus air melalui sungai untuk menuju
laut, sangat mudah kita lihat di daerah sungai yang melengkung dan
menyempit. Untuk memastikan, kita bisa mengukur kecepatan arus air
dengan menyusuri aliran sungai saat banjir. Pada tempat terjadi arus
yang lebih deras dari tempat sebelumnya, berarti di disitu terjadi
bottleneck. Dan terutama di daerah bottle neck itulah kita atasi.
Gambar diatas adalah foto udara (dari maps.google) daerah aliran sungai dari kota Sidoarjo menuju laut. Kita bisa melihat, bahwa sungainya berkelok-kelok yang membuat aliran air kurang lancar. Untuk jangka pendek, kita bisa memperlebar daerah yang diperlukan saja, seperti dalam gambar berikut ini.
Dan untuk jangka panjang, kita bisa memotong sungai yang
berkelok-kelok itu dan meluruskannya. Hal ini dapat kita laksanakan
dengan lebih mudah untuk saat ini karena area tersebut adalah area
tambak. Jikapemerintah kabupaten Sidoarjo serius
ingin mengatasi masalah banjir, bukan saja mengurug daerah yang rendah
di kota, namun memperlancar arus air ke laut sangat perlu segera
dilakukan. Atasi bottleneck, dan berikutnya meluruskan sungai selama
sekitar daerah aliran sungai yang berkelok-kelok itu masih berupa
tambak. Nanti setelah daerah itu sudah banyak gedung, akan lebih sulit
untuk melakukannya.
0 komentar:
Posting Komentar