-----

Perempuan-Perempuan Perkasa

Aku pernah membaca kisah tentang wanita yang membelah batu karang untuk mengalirkan air, wanita yang menenggelamkan diri belasan tahun sendirian di tengah rimba untuk menyelamatkan beberapa keluarga orangutan, atau wanita yang berani mengambil risiko tertular virus ganas demi menyembuhkan penyakit seorang anak yang sama sekali tak dikenalnya nun jauh di Somalia. Di Sekolah Muhammadiyah setiap hari aku membaca keberanian berkorban semacam itu di wajah wanita muda ini.

N.A. Muslimah Hafsari Hamid binti K.A. Abdul Hamid, atau kami memanggilnya Bu Mus, hanya memiliki selembar ijazah SKP (Sekolah Kepandaian Putri), namun beliau bertekad melanjutkan cita-cita ayahnya—K.A. Abdul Hamid, pelopor sekolah Muhammadiyah di Belitong—untuk terus mengobarkan pendidikan Islam. Tekad itu memberinya kesulitan hidup yang tak terkira, karena kami kekurangan guru—lagi pula siapa yang rela diupah beras 15 kilo setiap bulan? Maka selama enam tahun di SD Muhammadiyah, beliau sendiri yang mengajar semua mata pelajaran—mulai dari Prakarya, dan Praktik Olahraga. Setelah seharian mengajar, beliau melanjutkan bekerja menerima jahitan sampai jauh malam untuk mencari nafkah, menopang hidup dirinya dan adik-adiknya.

Bu Mus adalah seorang guru yang pandai, karismatik, dan memiliki pandangan jauh ke depan. Beliau menyusun sendiri silabus pelajaran Budi Pekerti dan mengajarkan kepada kami sejak dini pandangan-pandangan dasar moral, demokrasi hukum, keadilan, dan hak-hak asasi. Kami diajarkan menggali nilai luhur di dalam diri sendiri agar berperilaku baik karena kesadaran pribadi.

Pada kesempatan lain, karena masih kecil tentu saja, kami sering mengeluh mengapa sekolah kami tak seperti sekolah-sekolah lain. Terutama atap sekolah yang bocor dan sangat menyusahkan saat musim hujan. Beliau tak menanggapi keluhan itu tapi mengeluarkan sebuah buku berbahasa Belanda dan memperlihatkan sebuah gambar.

Gambar itu adalah sebuah ruangan yang sempit, dikelilingi tembok tebal yang suram, tinggi, gelap, dan berjeruji. Kesan di dalamnya begitu pengap, angker, penuh kekerasan dan kesedihan.

”Inilah sel Pak Karno di sebuah penjara di Bandung, di sini beliau menjalani hukuman dan setiap hari belajar, setiap waktu membaca buku. Beliau adalah salah satu orang tercerdas yang pernah dimiliki bangsa ini.”

Beliau tak melanjutkan ceritanya.

Kami tersihir dalam senyap. Mulai saat itu kami tak pernah lagi memprotes keadaan sekolah kami. Pernah suatu ketika hujan turun amat lebat, petir sambar menyambar. Trapani dan Mahar memakai terindak, topi kerucut dari daun lais khas tentara Vietkong, untuk melindungi jambul mereka. Kucai, Borek, dan Sahara memakai jas hujan kuning bergambar gerigi metal besar di punggungnya dengan tulisan “UPT Bel” (Unit Penambangan Timah Belitong)—jas hujan jatah PN Timah milik bapaknya.

Kami sisanya hampir basah kuyup. Tapi sehari pun kami tak pernah bolos, dan kami tak pernah mengeluh, tidak, sedikit pun kami tak pernah mengeluh.

Bagi kami Pak Harfan dan Bu Mus adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang sesungguhnya. Merekalah mentor, penjaga, sahabat, pengajar, dan guru spiritual.

Mereka yang pertama menjelaskan secara gamblang implikasi amar makruf nahi mungkar sebagai pegangan moral kami sepanjang hayat. Mereka mengajari kami membuat rumah-rumahan dari perdu apit-apit, mengusap luka-luka di kaki kami, membimbing kami ketika kami disunat, mengajari kami doa sebelum tidur, memompa ban sepeda kami, dan kadang-kadang membuatkan kami air jeruk sambal.

Mereka adalah ksatria tanpa pamrih, pangeran keikhlasan, dan sumur jernih ilmu pengetahuan di ladang yang ditinggalkan. Sumbangan mereka laksana manfaat yang diberikan pohon filicium yang menaungi atap kelas kami. Pohon ini meneduhi kami dan dialah saksi seluruh drama ini. Seperti guru-guru kami, filicium memberi napas kehidupan bagi ribuan organisme dan menjadi tonggak penting mata rantai ekosistem.

Sumber: Laskar Pelangi karya Andrea Hirata, dengan penyesuaian

Remaja Harus Dapat Informasi Kespro (kesehatan reproduksi)

Setiap remaja mempunyai hak yang sama mendapatkan akses dan informasi yang tepat berkaitan dengan kesehatan reproduksi (kespro).

Sebab itu, program kespro perlu disosialisasikan tak hanya di sekolah dan pondok pesantren, tapi juga di perguruan tinggi dan organisasi kepemudaan di setiap kecamatan. Hal ini guna mencegah terjadinya seks bebas dan terjangkitnya HIV/AIDS di kalangan remaja.

“Sebab itu, sosialisasi program kespro di kalangan remaja harus lebih pada menanamkan kesadaran akan arti pentingnya kespro. Mengingat masih banyak keluarga atau orang tua yang tidak memberi cukup ruang bagi anak-anaknya untuk bertanya tentang kespro. Juga agar remaja memiliki pemahaman tentang kesehatan reproduksi dari sisi medis tentunya,” kata Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Lampung Muchsin Hamza, didampingi Kepala Bidang KB dan Kesehatan Reproduksi Edy Warman dan Sekretaris BKKBN Lampung Agus Sulaiman di kantornya, Jumat (5/10).

Dengan demikian, remaja bisa memahami pentingnya menjaga kesehatan reproduksi, bahaya penyakit HIV/AIDS, bahaya narkoba, dan seks bebas. Ia mengakui pemahaman masyarakat terhadap kespro masih rendah karena mereka menganggap kespro merupakan hal yang tabu untuk dibicarakan.....

.... SELENGKAPNYA>> Remaja Harus Dapat Informasi Kespro (kesehatan reproduksi)


.

Adaptasi Tingkah laku (adaptasi behavioral)

Adaptasi tingkah laku mudah kita amati karena berupa perubahan tingkah laku untuk menyesuaikan lingkungannya agar tetap terjaga kelangsungan hidupnya. Beberapa contoh adaptasi tingkah laku sebagai berikut.

a. Mimikri

Bunglon mengelabuhi musuhnya dengan mengubah warna kulitnya. Jika berada di dedaunan, warna kulit bunglon menjadi hijau. Sebaliknya, apabila berada di tanah, warna kulit bunglon menjadi seperti tanah (kecokelatan). Perubahan warna kulit sesuai warna lingkungannya seperti yang dilakukan oleh bunglon tersebut dinamakan mimikri.

b. Autotomi

Cecak merupakan contoh hewan yang ekornya mudah putus. Dalam keadaan bahaya, cecak mengelabui musuhnya dengan cara memutuskan ekornya disebut autotomi. Jika seekor cecak dikejar oleh pemangsa, ekornya secara mendadak putus dan bergerak-gerak sehingga perhatian pemangsa akan tertuju pada ekor yang bergerak tersebut. Kesempatan itu digunakan cecak untuk menghindarkan diri dari kejaran pemangsa.

c. Hibernasi

Musim dingin adalah musim yang sangat sulit bagi hewan. Banyak hewan yang tidak dapat bertahan hidup pada musim yang keras ini. Beberapa hewan melewatinya dengan tetap giat mencari makan. Sementara itu hewan yang lain bertahan hidup dengan terlelap dalam suatu tidur khusus yang dinamakan hibernasi. Ciri-ciri hewan yang melakukan hibernasi, yaitu suhu tubuh rendah serta detak jantung dan pernapasan sangat lambat. Tujuannya untuk menghindari cuaca yang sangat dingin, kekurangan makanan, dan menghemat energi. Contoh hewan yang melakukan hibernasi antara lain ular, kura-kura, ikan, dan bengkarung yang tetap tinggal di sarangnya selama musim dingin.

d. Estivasi

Di beberapa belahan dunia, cuaca yang paling buruk adalah cuaca pada musim panas. Pada musim panas, udara sangat panas dan kering. Beberapa hewan bergerak mencari tempat perlindungan dan tidur. Tidur di musim panas disebut estivasi. Kata ini berasal dari kata latin yang berarti musim panas. Tujuan hewan melakukan estivasi adalah untuk menghindari panas yang tinggi dan kekurangan air. Lemur kerdil, kelelawar, dan beberapa tupai adalah mamalia yang berestivasi untuk menghindari cuaca kering.

Jenis tanaman jahe-jahean dan rerumputan melakukan estivasi di musim kemarau dengan mengeringkan dedaunannya.

Adapun, pohon jati melakukan estivasi di musim kering dengan menggugurkan seluruh daunnya. Hibernasi dan estivasi, keduanya, disebut dormansi. Jadi, dormansi merupakan masa istirahat bagi makhluk hidup untuk tetap bertahan pada cuaca yang buruk.

e. Adaptasi tingkah laku pada rayap

Rayap adalah golongan serangga penghancur kayu. Mengapa rayap dengan mudah dapat mencerna kayu? Rayap mampu mencerna kayu bukan karena mempunyai enzim yang dapat mencerna kayu, melainkan karena di dalam ususnya terdapat hewan flagellata yang mampu mencernakan kayu. Hewan flagellata mampu menghasilkan enzim selulose.

Secara periodik, rayap mengalami pengelupasan kulit. Pada saat kulit mengelupas, usus bagian belakang ikut terkelupas, sehingga flagellata turut terbawa oleh usus. Untuk mendapatkan kembali flagellata tersebut, rayap biasanya memakan kembali kelupasan kulitnya. Berbeda dengan rayap dewasa, rayap yang baru menetas suka menjilati dubur rayap dewasa untuk mendapatkan flagellata.

f. Adaptasi tingkah laku pada mamalia air

Hewan vertebrata dari golongan mamalia dan reptilia yang hidup di dalam air tetap bernapas dengan paru-paru. Hal itu tampak jelas pada cara bernapasnya, misalnya paus. Setiap saat paus muncul ke permukaan air untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya sampai paru-parunya penuh sekali, yaitu sekitar 3.350 liter.

Setelah itu, paus akan menyelam kembali ke dalam air. Dengan udara sebanyak itu, paus mampu bertahan selama kira-kira setengah jam di dalam air. Pada saat muncul kembali di permukaan air, hasil oksidasi biologi dihembuskan melalui lubang hidung, seperti pancaran air mancur. Sisa oksidasi ini berupa karbon dioksida yang jenuh dengan uap air yang telah mengalami pengembunan (kondensasi).

Menyusun Proposal

Proposal adalah rencana yang disusun secara sistematis dan terperinci untuk suatu kegiatan yang bersifat formal (Finoza, 1999:157). Kerangka yang harus diperhatikan pada saat akan menyusun proposal adalah sebagai berikut.

1. Dasar Pemikiran

Dasar pemikiran dalam sebuah proposal berisi pokok-pokok pemikiran akan perlunya melaksanakan kegiatan tertentu.

2. Jenis Kegiatan

Jenis kegiatan yang akan dilaksanakan harus ada dalam isi proposal.

3. Tema Kegiatan

Tema kegiatan dalam sebuah proposal berisi inti-inti kegiatan dalam melaksanakan kegiatan tersebut.

4. Tujuan Kegiatan

Setiap kegiatan pasti mempunyai tujuan. Tujuan tersebut harus dijelaskan agar ada manfaatnya. Penyusun proposal perlu merumuskan tujuan sedemikian rupa agar yang akan dicapai dapat diketahui dan dirasakan oleh pembaca proposal.

5. Peserta Kegiatan

Peserta kegiatan meliputi siswa SMK Surabaya dan guru SMK Surabaya serta berapa jumlah peserta yang mengikuti kegiatan tersebut.

6. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan harus jelas dalam sebuah proposal agar proposal tersebut dapat diterima oleh pembaca. Kapan waktu kegiatan tersebut, di mana tempat pelaksanaan kegiatan itu.

7. Susunan Kepanitiaan

Para penyusun proposal dari suatu tim perlu menyeleksi kualifikasi dan bobot orang-orang yang duduk sebagai panitia pelaksanaan dalam kegiatan yang direncanakannya. Hal ini untuk menjamin kelancaran jalannya suatu kegiatan.

8. Anggaran Biaya

Anggaran biaya dalam suatu proposal harus ada, tetapi penyusunannya harus logis dan realistis, serta harus memperhatikan keseimbangan antara pengeluaran dan penghasilan. Hal ini agar diterima oleh penyandang dana.

9. Acara Kegiatan

Acara atau jadwal kegiatan harus jelas dan terperinci agar pada saat kegiatan berlangsung tidak terjadi hal-hal yang menyimpang dari acara yang sudah ditentukan.

10. Penutup

Bagian ini merupakan bagian akhir yang berfungsi menekankan bahwa proposal diajukan dengan sungguh-sungguh. Dalam bagian ini, hendaknya tergambar sikap optimistis dari pembuat proposal.

Kelainan dan penyakit pada indra penglihatan

Mata sebagai indra penglihatan dapat mengalami gangguan akibat kelainan ataupun penyakit. Salah satu penyakit mata yang sudah disebutkan yaitu glaukoma. Kelainan penglihatan itu antara lain sebagai berikut.

1) Mata miop (miopi)

Miopi atau mata dekat adalah cacat mata yang disebab-kan lensa mata terlalu cembung sehingga bayangan jatuh di depan bintik kuning (retina). Miopi disebut pula rabun jauh, karena tidak dapat melihat jauh. Penderita miopi hanya mampu melihat jelas pada jarak yang dekat. Untuk membantu penderita miopi, sebaiknya memakai kaca mata berlensa cekung (negatif).

2) Mata hipermetrop (hipermetropi)

Hipermetropi atau mata jauh adalah cacat mata yang disebabkan lensa mata terlalu pipih sehingga bayangan jatuh di belakang bintik kuning. Hipermetropi disebut pula rabun dekat, karena tidak dapat melihat dekat. Penderita hipermetropi hanya mampu melihat jelas pada jarak yang jauh. Untuk membantu penderita hipermetropi, dipakai kacamata lensa cembung (lensa positif).

3) Mata presbiop (presbiopi)

Presbiopi umumnya terjadi pada orang berusia lanjut. Keadaan ini disebabkan lensa mata terlalu pipih dan daya akomodasi mata sudah lemah sehingga tidak dapat memfokuskan bayangan benda yang berada dekat dengan mata. Gangguan mata seperti itu dapat dibantu dengan memakai kacamata berlensa rangkap.

Di bagian atas kacamata dipasang lensa cekung untuk melihat benda yang jauh, sedangkan di bagian bawahnya dipasang lensa cembung untuk melihat benda dekat.

4) Mata astigmatisma

Mata astigmatisma adalah cacat mata yang disebabkan kecembungan kornea tidak rata, sehingga sinar sejajar yang datang tidak dapat difokuskan ke satu titik. Untuk membantu penderita astigmatisma dipakai kacamata silindris.

5) Hemeralopi (rabun senja)

Hemeralopi adalah gangguan mata yang disebabkan kekurangan vitamin A. Penderita rabun senja tidak dapat melihat dengan jelas pada waktu senja hari. Keadaan seperti itu apabila dibiarkan berlanjut terus mengakibatkan kornea mata bisa rusak dan dapat menyebabkan kebutaan. Oleh karena itu, pemberian vitamin A yang cukup sangat perlu dilakukan.

6) Katarak

Katarak adalah cacat mata yang disebabkan pengapuran pada lensa mata sehingga penglihatan menjadi kabur dan daya akomodasi berkurang. Umumnya katarak terjadi pada orang yang telah lanjut usia.

7) Buta warna

Buta warna merupakan gangguan penglihatan mata yang bersifat menurun. Penderita buta warna tidak mampu membedakan warna-warna tertentu, misalnya warna merah, hijau, atau biru. Buta warna tidak dapat diperbaiki atau disembuhkan.

SISTEM SARAF

Kali ini kita belajar sistem saraf, ok langsung saja tanpa basa-basi...

Sistem saraf sangat berperan dalam iritabilitas tubuh. Iritabilitas memungkinkan makhluk hidup dapat menyesuaikan diri dan menanggapi perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungannya. Jadi, iritabilitas adalah kemampuan menanggapi rangsangan.

Sistem saraf mempunyai tiga fungsi utama, yaitu menerima informasi dalam bentuk rangsangan atau stimulus; memproses informasi yang diterima; serta memberi tanggapan (respon) terhadap rangsangan.

Sel Saraf (Neuron)

Unit terkecil penyusun sistem saraf adalah sel saraf disebut neuron. Setiap satu sel saraf (neuron) terdiri atas bagian utama yang berupa badan sel saraf, dendrit, dan akson.

Badan sel saraf adalah bagian sel saraf yang paling besar. Di dalamnya terdapat nukleus dan sitoplasma. Di dalam sitoplasma terdapat mitokondria yang berfungsi membangkitkan energi untuk membawa rangsangan.

Dendrit adalah serabut-serabut yang merupakan tonjolan sitoplasma dan berfungsi untuk menjalarkan impuls saraf menuju ke badan sel saraf. Dendrit merupakan percabangan dari badan sel saraf yang biasanya berjumlah lebih dari satu pada setiap neuron.

Akson atau neurit merupakan tonjolan sitoplasma yang panjang (lebih panjang daripada dendrit), berfungsi untuk menjalarkan impuls saraf meninggalkan badan sel saraf ke neuron atau jaringan lainnya. Jumlah akson biasanya hanya satu pada setiap neuron. Di dalamnya terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril. Di bagian ujung yang jauh dari badan sel saraf terdapat cabang-cabang yang berhubungan dengan dendrit dari sel saraf yang lain. Akson terbungkus oleh beberapa lapis selaput mielin yang banyak mengandung lemak. Selaput mielin disusun oleh Sel-sel Schwann. Lapisan mielin yang paling luar disebut neurilema. Lapisan tersebut berfungsi untuk melindungi akson dari kerusakan.

Sel Schwann membentuk jaringan yang membantu menyediakan makanan untuk neurit dan membantu regenerasi neurit. Selubung mielin bersegmen-segmen. Lekukan di antara dua segmen disebut nodus ranvier. Nodus ranvier berfungsi mempercepat transmisi impuls saraf. Adanya nodus ranvier tersebut memungkinkan saraf meloncat dari satu nodus ke nodus yang lain, sehingga impuls lebih cepat sampai pada tujuan.

Pertemuan antara serabut saraf dari sel saraf yang satu dengan serabut saraf dari sel saraf yang lain disebut sinapsis. Pada setiap sinapsis terdapat celah sinapsis. Sinapsis juga sebagai penghubung antara ujung akson salah satu sel saraf dengan ujung dendrit sel saraf yang lain. Pada bagian ujung akson terdapat kantong yang disebut bulbus akson. Kantong tersebut berisi zat kimia yang disebut neurotransmiter. Neurotransmiter dapat berupa asetilkolin dan kolinesterase yang berfungsi dalam penyampaian impuls saraf pada sinapsis.

Macam-Macam Neuron

Menurut fungsinya, neuron dibedakan menjadi tiga macam yaitu neuron sensorik, neuron motorik, dan neuron asosiasi. Neuron sensorik juga disebut sel saraf indra, karena berfungsi meneruskan rangsang dari peneri-ma (indra) ke saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang). Badan sel saraf ini bergerombol membentuk ganglia, akson pendek, dan dendritnya panjang. Neuron motorik (sel saraf penggerak) berfungsi membawa impuls dari pusat saraf (otak) dan sumsum tulang belakang ke otot. Sel saraf ini mempunyai dendrit yang pendek dan akson yang panjang. Neuron asosiasi atau sel saraf penghubung banyak terdapat di dalam otak dan sumsum tulang belakang. Neuron tersebut berfungsi menghubungkan atau meneruskan impuls dari sel saraf sensorik ke sel saraf motorik.

Demikian sekilas tentang sistem saraf dari catatan buku sekolah, apakah Anda punya masukkan tentang hal ini? Silakan bagikan untuk kita semua!

Organ reproduksi wanita

Organ reproduksi seorang wanita terdiri atas ovarium (indung telur), oviduk/tuba fallopi (saluran telur), dan vagina.


a. Ovarium
Ovarium berjumlah sepasang dan berfungsi menghasilkan sel telur (ovum). Ovarium terletak di rongga perut tepatnya di daerah pinggang kiri dan kanan. Ovarium diselubungi oleh kapsul pelindung dan mengandung beberapa folikel. Setiap folikel mengandung satu sel telur. Folikel merupakan struktur, seperti bulatan-bulatan yang mengelilingi oosit dan berfungsi menyediakan makanan dan melindungi perkembangan sel telur.
Sel telur yang telah masak akan lepas dari ovarium. Peristiwa itu disebut ovulasi. Selain menghasilkan sel telur, ovarium juga berfungsi menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.


b. Oviduk
Oviduk berjumlah sepasang dan berfungsi menggerakkan ovum ke arah rahim dengan gerakan peristaltik. Ujungnya berbentuk corong berjumbai-jumbai (fimbrae). Fimbrae berfungsi untuk menangkap ovum yang dilepaskan oleh ovarium. Pembuahan sel telur oleh sperma terjadi pada oviduk, selanjutnya ovum yang telah dibuahi bergerak ke rahim (uterus).
Rahim merupakan tempat pertumbuhan dan perkembangan embrio hingga dilahirkan. Rahim manusia bertipe simpleks, artinya hanya mempunyai satu ruangan. Pada wanita yang belum pernah melahirkan, biasanya rahim berukuran panjang 7 cm dan lebar 4 cm. Rahim bagian bawah mengecil dan dinamakan serviks uteri, sedangkan bagian yang besar disebut corpus uteri (badan rahim).
Dinding rahim terdiri atas tiga lapisan, yaitu perimetrium, miometrium, dan endometrium.

Endometrium menghasilkan banyak lendir dan mengandung banyak pembuluh darah. Lapisan inilah yang mengalami penebalan dan akan mengelupas setiap bulannya, jika tidak ada zigot yang menempel, yaitu saat terjadi menstruasi.


c. Vagina
Vagina berfungsi sebagai organ persetubuhan dan untuk melahirkan bayi. Organ tersebut mempunyai banyak lipatan sehingga pada saat melahirkan dapat mengembang. Dalam vagina terdapat lendir yang dihasilkan oleh dinding vagina dan oleh suatu kelenjar, yaitu kelenjar bartholini.


Organ Reproduksi Pria
 Gangguan Sistem Reproduksi
KELAINAN DAN PENYAKIT PADA SISTEM REPRODUKSI

Kelainan dan Penyakit pada Kulit (Skabies, Eksim, Jerawat, Biang keringat)

Kulit manusia dapat mengalami gangguan karena berbagai

sebab. Beberapa kelainan dan penyakit pada kulit, sebagai berikut.

a. Skabies

Skabies disebut pula “seven-year itch”. Penyakit tersebut disebabkan oleh parasit insekta yang sangat kecil (Sarvoptes scabies) dan dapat menular pada orang lain.

b. Eksim

Eksim merupakan penyakit kulit yang akut atau kronis.

Penyakit tersebut menyebabkan kulit menjadi kering, kemerah-merahan, gatal-gatal, dan bersisik.

c. Jerawat

Jerawat merupakan gangguan umum yang bersifat kronis pada kelenjar minyak. Penyakit tersebut umumnya dialami anakanak masa remaja. Jerawat biasanya menyerang bagian wajah, dada atas, dan punggung. Bekas jerawat dapat menimbulkan bopeng.

Pemijitan jerawat secara tidak benar perlu kamu hindari, sebab hal tersebut dapat menyebabkan infeksi. Cara pencegahan timbulnya jerawat yang paling mudah yaitu makan makanan yang seimbang, cukup tidur dan olah raga, serta rajin menjaga kebersihan kulit.

d. Biang keringat

Biang keringat dapat mengenai siapa saja; baik anak-anak, remaja, atau orang tua. Biang keringat terjadi karena kelenjar keringat tersumbat oleh sel-sel kulit mati yang tidak dapat terbuang secara sempurna. Keringat yang terperangkap tersebut menyebabkan timbulnya bintik-bintik kemerahan yang disertai gatal. Daki, debu, dan kosmetik juga dapat menyebabkan biang keringat.

Orang yang tinggal di daerah tropis yang kelembapannya tidak terlalu tinggi, akan lebih mudah terkena biang keringat. Biasanya, anggota badan yang terkena biang keringat yaitu daki, leher, punggung, dan dada.

Agar kamu tidak terkena biang keringat, aturlah ventilasi ruangan dengan baik. Selain itu, jangan berpakaian yang terlalu tebal dan ketat. Namun, jika kamu sudah terlanjur terserang biang keringat, taburkan bedak di sekitar biang keringat. Apabila bintikbintik biang keringat sudah mengeluarkan nanah, sebaiknya segera periksakan ke dokter.


dari buku sekolah



kutipan dialog naskah (drama) dari Albert Camus yang sudah diterjemahkan oleh Ahmad Asnawi

(CALIGULA masuk diam-diam dari kiri. Kakinya penuh lumpur, bajunya kotor, rambutnya basah, pandangannya nanar. Dia beberapa kali mengangkat tangannya ke mulut. Kemudian dia mendekati cermin, berhenti tiba-tiba ketika melihat bayanganya dalam cermin. Setelah menggumamkan bebebrapa kata yang tak jelas, dia duduk di kanan, membiarkan tangannya lunglai di antara mulutnya.HELICON masuk, di sebelah kiri. Setelah melihat CALIGULA, dia berhenti di sudut belakang panggung dan memperhatikan dia diam-diam. CALIGULA menoleh dan melihat dia. Hening sejenak.)

HELICON (melintasi panggung) : Selamat pagi, Caius.

CALIGULA (dengan nada datar) : Selamat pagi, Helicon.

(Hening sejenak.)

HELICON : Anda tampak lelah.

CALIGULA : Cukup jauh kuberjalan.

HELICON : Yha, Anda pergi cukup lama.

(Hening sejenak.)

CALIGULA : Sulit mencarinya.

HELICON : Apa yang sulit dicari?

CALIGULA : Apa yang aku kejar.

HELICON : Maksud Anda?

CALIGULA (dengan nada datar) : Bulan.

HELICON : Apa?

CALIGULA : yha aku menginginkan bulan.

HELICON : Ah….(Hening lagi. HELICON mendekati

CALIGULA.) Mengapa Anda menginginkannya?

CALIGULA : Ah… itu salah satu hal yang belum kudapatkan.

HELICON : aku mengerti. Dan sekarang-sudahkah Anda melihatnya sampai puas?

CALIGULA : Belum. Aku tidak bisa memperolehnya.

HELICON : Sayang sekali!

CALIGULA : yha, dan itulah sebabnya aku merasa

letih. (Diam. Kemudian) Helicon!

HELICON : yha, Caius?

CALIGULA : Rupanya, kamu mengira aku gila.

HELICON : Seperti Anda ketahui, aku tidak pernah berpikir begitu.

CALIGULA : Ah, yha….Sekarang, dengarkan! Aku tidak gila; kenyataannya aku belum pernah merasa begitu terang. Apa yang terjadi padaku sangat sederhana; aku tiba-tiba merasakan adanya hasrat untuk mendapatkan hal-hal yang tidak mungkin. Hanya itu. (Diam) Keadaanya sebagaimana adanya, menurutku, sangat jauh dari memuaskan.

HELICON : Banyak orang berpendapat begitu.

CALIGULA : Itulah. Namun dulu aku tidak menyadari.

Sekarang aku baru tahu. (masih dengan nada datar). Sebenarnya, dunia kita ini, tidak bisa ditolerir. Itulah sebabnya aku menginginkan bulan, atau kebahagiaan, atau kehidupan abadi- sesuatu yang mungkin kedengaran gila, namun yang bukan bagian dari dunia ini.

HELICON : Itu cukup bagus, dalam teori. Hanya, dalam praktek orang tidak dapat merampungkannya sampai tuntas.

…………


dari buku sekolah



JAKA TUMBAL - Contoh Cuplikan naskah Drama

Saduran dari HAMLET

Karya Shakespeare

BABAK IV

Akhir Adegan 1, di pekuburan, saat Yuta Intern dikuburkan.

(Masuk ulama-ulama dan lain-lam yang merupakan pawai azmat. Dibelakangnya jenazah Yuta Inten, Jalu Wulung, beserta pengabung-pengabung. Selanjutnya Prabu, Ratu, Pengawal dan lam-lain)

TUMB : Sri Ratu, orang-orang pura I Siapa dihantar

Dengan upacara kecil ini? Ini berarti

Bahwa jenazah itu dengan semena-mena

Mengakhiri hidupnya sendin, dan dia berpangkat

Mari sembunyi sambil melihat

(Ke samping bersama Arya Lontar)

WUJU : Tambah Upacara !

TUMB : Itu Jalu Wulung, anak muda budiman, perhatikan.

WUJU : Tambah Upacara !

ULAMA : Upacara sudah seluas-luasnya dalam batas tanggung jawab kami. Meninggalnya tidak patut, dan jika tak ada kekuasaan yang mengatasi peraturan, sampai kiamat dia takkan bermakam di tempat kudus : tak ada do'a suci, tapi batu.

beling dan krikillah yang dilemparkan padanya; Namun dia dapat karangan bunga dan penaburan kembang untuk perawan, dan penghormatan tahli) serta makam keramat,

WUJU : Tak ada penghormatan lagi ?

ULAMA : Tak ada

Adat akan kami najiskan, pabila

Kami nyanyikan adzan untuknya, seperti

Untuk orang yang mati suci

WUJU : Letakkan dalam tanah

Supaya dari tubuh yang elok tak ternoda itu

Tumbuh bunga-bunga ! Hai. Ulama yang keras hati

Bagai bidadari adikku beidarma, jika kau sedih meringkuk

TUMB : Apa ? Yuta Inten Jelita ?

RATU : (Menabur bunga di atas jenasah)

Inten dan segala permata, S'lamat tinggal

Pernah kuharap kau menjadi istn Jaka

Tumbal, Juwita dan kutaburkan bunga atas pelaminanmu,

Dan tiada di kuburan

WUJU : O, tiga kali celaka

Timpalah sepuluh ganda tiga lipat

Kepala pendurjana yang dengan jahat memadamkan cahaya budimu ! - Hai, jangan ditutup dulu,

Sebelum kupeluk dia sekali lagi.

(Melompat dalam Liang Kubur)

Tumpukkan zat-Mu atas yang hidup dan yang mati, dan bikin gunung dari daratan ini, lebih tinggi

Dan Suralaya di atas yang biru dan berawan

TUMB : (Melangkah maju)

Siapa dia, yang ratapannya

Selantang itu ? Yang keluh-kesahnya menghambat jalannya bintang serta menghentikan mereka,

Terperanjat oleh suaranja ? Ini aku, Jaka

Tumbal, Orang Pangruatan !

(Melompat ke dalam kubur)

WUJU : Setan mencabut jiwamu !

TUMB : Do'amu tak enak !

Hai lepaskan kerongkonganku!

Benar aku tak garang dan geram, tapi ada sesuatu padaku yang berbahaya, dan sadarlah, kalau tak mau celaka ! Lepas!

PRAB : Pisahkan mereka !

RATU : Tumbal ! Tumbal !

SEMUA : Tuan - tuan !

LONT : Pangeran sabarlah !

(Para pengiring Prabu melerai mereka, dan meieka keluar dan bang kubur)

TUMB : Nah, 'ku mau berkelahi dengan dia tentang mi, sampai kelopak mataku tak bergetar lagi

RATU : Tentang apa anakku ?

TUMB : Aku cinta Yuta Inten Empat puluh ribu kakak dengan jumlah cintanja tak dapat memadai

Cintaku - Apa hendakmu dengan dia ?

PRAB : Dia gila, tenanglah, Jalu Wulung.

RATU : Demi Allah, jangan dilayani dia!

TUMB : Demi Tuhan, katakan, apa maksudmu ?

Menangis, berkelahi. puasa, potong siri?

Minum cukak ? Makan buaya ? Nah,

Aku juga! Kau datang untuk meratapi dia ?

Menantang aku dengan tampat di bang kuburnya?

Ikutlah terkubur hidup-hidup, dan aku menyusul! dan kalau kusebut gununggunung, boleh kita

Disungkup tanah benuta-juta bahu,

Hingga puncaknya dibakai Cakrawala.

Dan Gunung Mahameru sebesar kutil ! Ya, kalau kau bermulut besar, akupun bisa

RATU : Ini sungguh gila

Sementara saja badainja mengganas ;

Tapi segera ia menjadi sabar dan diam,

Laksana merpati betina yang telurnya menetes jadi anak burung kencana.

TUMB : Hai, tuan

Mengapa kau peilakukan daku demikian ?

Kau selalu kuanggap kawanku, tapi mengapa; Kucing mengeong dan anjingpun menyalak dan mendengking

(Keluar)

PRAB : Arya Lontar, jaga dia betul

(Arya Lontar keluar)

(Kepada Jalu Wulung)

Sabarlah, berdasai rembukan kita semalam, perkaia ini segera kita selesaikan

Dinda, suruh orang menjaga puteramu, -

Kubur ini akan dapat peringatan hidup

Segera kita alami masa damai dan njaman ;

Sebelumnya kita hendaknya sabar berjalan.

(Semua keluar)



Dari buku Sekolah

IMPIAN DITENGAH MUSIM - Contoh Cuplikan Naskah drama - Karya Shakespeare

BABAKIII
Sequence 14
Adegan1
 
HUTAN. TEMPAT ATENA. TITANIA SEDANG TDUR. MASUK PARA PEKERJA
KUMPAR : Kita lengkap ?
PATH : Tak kurang. Inilah tempat yang cocok sekali untuk latihan kita.
Sudut merah ini panggungnya. Semak duri itu kamai hias dan kita kerjakan semuanya, tepat yang akan kita kerjakan di hadapan tuan Hertog.
KUMPAR : Peter Patil
PATIL : Ada apa, Kumpar Kisaran ?
KUMPAR : Dalam komedi Piramus dan Tisbi ini ada apa-apanya yang tak akan menyenangkan orang. Pertama Piramus harus mengghunuspedangnya untuk bunuh diri. Kaum perempuan tak tahan melihat itu. Bagaimana tanggung jawabmu ?
PATIL : Astaga, itu susah.
GERING : Kurasa akhiinya lebih baik dihilangkan saja pembunuhan itu.
KUMPAR : Jangan dihilangkan apa-apa; gua punya akal buat bereskan ini. Tulislah kata pendahuluan, dan katakan bahwa kita tidak bermaksud jahat dengan pedang-pedang itu, dan bahwa Piramus tidak benar-benar bunuh diri terbunuh. Dan supaya orang tebih tentram lagi, bahwa gua si Piramus bukannya Piramus sungguhan, tapi si Kumpar tukang tenun
PATIL : Jadilah, kita bikin pendahuluan begitu ; hendaknya ditulis dengan tiga atau empat kaki sajak,
KUMPAR : Tidak, tambahlah kakinya, biar empat-empat, jadi bagus jalannya.
CEREK : Apakah para wanita itu tidak takut pada singanya ?
GERING : Memang, gua juga kuatir.
KUMPAR : Sobat-sobat, coba pikir : memasukan seekor singa ke tengah perempuan-petempuan. Astagfirullah! itu yang paling kejam!
Jadi awaslah !
CEREK : Dari itu harus ada pendahuluan lain buat menerangkan bahwa itu bukan singa.
KUMPAR : Harus disebutkan namanya dan separoh mukanya harus kelihatan di celah-celah kuduk singa. Dia sendili hams bicara memperhidangkan dirinya begini : Nyanyanyanya, atau nyonya-nyonya manis. Saya ingin minta dengan hormat
sekali, janganlah takut, jangan gentar, saya tanggungkan nyawa saya. Kalau nyonya sangka saya ini singa betulan, saya akan kecewa. Saya orang biasa seperi yang lain. lalu sebutlah namamu dan katakan saja bahwa dia ini Si Ketam tukang prabot.
PATIL : Nan, baiklah begitu. Tapi ada lagiduasoal yang susah. Yaitu memasukkan cahaya bulan ke dalam kamar. Si Piramus danTisbi kan bertemu dalam cahaya bulan
KETAM : Apa bulan persinar waktu kita main ?
KUMPAR : Cari almanak Cari apa cahaya bulan terang tidak
PATIL : Bagus, kalau kita mesti ada orang yang membawa seberkas dahan-dahan dan tentera, lantas dia omong bahwa dia datang untuk bikin "Perhidangan" cahaya bulan. Tapi ada lagi satu seal: kita hams punya tembok di kamar besar itu ; sebab Piramus dan Tisbi, begitu kata hikayat, omong-omong di depan rekahan tembok.
KETAM : Tembok tak mungkin digendong. Apa akalnya Kumpar ?
KUMPAR : Salah seorang mesti "Mempeihidangkan" tembok itu, biar dia ambil sedikit tampal atau kapur atau lengrengan untuk merupakan tembok; dan suruh dia mengembangkan jarijarinya begini, maka di depan rekan itu Piramus dan Tisbi mesti berbisik-bisik.
PATIL : Jadilah, beres semua. Ayo duduklah semua. Piramus lu mulai, kalau pidatonya habis, pergi ke belakang sernak itu; begitu juga masing -masing orang menuiut alamat.
PEK : Wah, orang dusun ongok ini pada rame-rame deket tempat tidur ratu peri. Hai, ada permainan? Aku menonton; mungkin juga ikut main, kalau suka.
PATIL : Ayo Pilamus dan Tisbi, tampilah.
KUMPAR : Seperti bunga mawar meraksasa-raksasa
PATIL : Meraksi-raksi !
KUMPAR : O ya, meraksi-raksi. Begitulah nafasmu, Tisbiku! Suara apa itu? Tinggallah disini, sebentar tunggu kembaliku (KUMPAR KELUAR)
PEK : Pelik benar Piramus seperti ini.
(PEK KELUAR)
GEMBUNG : Piramus, suryaku seroja Nirmala, Mawar tenndah di pagar duri
Kesuma bangsa yang paling berpahala Taat bagai kuda yang berlari-lari
Ku jumpa kau Piramus di makam Nini
PATIL : Ninus, bukan Nini! Tapi itu jangan lu sebut dulu, itu jawaban buat Piramus, Jangan diucapkan seluruh peranan sekaligus begitu, beserta alamatnya dan sebagainya. Hai, Piramus masuklah, alamatnya sudah disebut, yaitu berlari-lari.
GEMBUNG Taat bagai kuda yang berlari-lari...
(PEK DATANG KEMBALI BERSAMA KUMPAR YANG BERKEPALA KELEDAI).


Dari buku Sekolah <>

gambar abaya dan blus dari -.com

Busana Muslim Murah Cantik (Abaya, Longdress, Blus

Yuma - (puisi)

Tuhan...

Kalau Kau jadikan dia

Sebagai hidupku

Berikan dia kehidupan-Mu

Tuhan...

Kalau Kau jadikan dia

Sebagai kekuatanku

Berikan dia kekuatan-Mu

Tuhan...

Kalau Kau jadikan dia cintaku

Berikan dia kasih sayang-Mu

Tuhan...

Kalau Kau jadikan dia harapanku

Berikan dia kesetiaan-Mu

Tuhan...

Kalau Kau jadikan dia penolongku

Berikan dia kekuatan-Mu

Agar aku damai

Bersama kusuma ayu

Tembang suci bernyanyi

Dalam dekapan-Mu bersama anak-anakku

Karya: M. Rohmadi

(Sumber: Antologi Puisi 21 Penyair Solo, hlm. 68)


dari buku sekolah



Istilah-istilah dalam bidang Sastra

Argumen : alasan yang dapat dipakai untuk memperkuat atau menolak pendapat, pendirian, atau gagasan.

Biografi : riwayat hidup yang ditulis oleh orang lain.

Diskriminatif : pembedaan perlakuan terhadap sesama warga negara (berdasarkan warna kulit, golongan suku, agama, ekonomi, dan sebagainya).

Diskusi : pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu masalah.

Edukatif : bersifat mendidik.

Ekspresi : pengungkapan atau proses menyatakan maksud, gagasan, perasaan, dan sebagainya.

Fakta : hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan; sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi.

Generalisasi : perihal membentuk gagasan atau simpulan umum dari suatu kejadian, hal, dan sebagainya.

Identitas : ciri-ciri atau keadaan khusus seseorang atau jati diri.

Implementasi : pelaksanaan; penerapan.

Informasi : pemberitahuan kabar.

Intonasi : ketepatan tinggi rendah nada.

Kaderisasi : hal mendidik menjadikan seseorang menjadi kader.

Kritik : kecaman atau tanggapan, kadang-kadang disertai uraian atau pertimbangan baik buruk terhadap hasil karya atau pendapat.

Kualitas : tingkat baik buruk sesuatu; kadar.

Mahir : sangat terlatih.

Mimik : peniruan dengan gerak anggota badan dan raut muka.

Nada : tingi rendah bunyi.

Paradigma : kerangka berpikir.

Program : acara

Proposal : rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja.

Telekomunikasi : komunikasi jarak jauh melalui kawat (telegrap, telepon) dan radio.


 


dari buku sekolah

Penjualan Angsuran dengan Tukar Tambah (Trade in)

Dalam penjualan angsuran perusahaan kadang menerima barang tukar tambah sebagai pembayaran sebagian atas kontrak penjualan angsuran barang yang baru.
Menurut Hadori Yunus (1987:128) dalam buku Akuntansi Keuangan Lanjutan yang dimaksud pertukaran yaitu:
Apabila penjualan menyerahkan barang baru dengan perjanjian angsuran sedang pembayaran pertama (down payment) dari pembeli berupa penyerahan barang bekas. Barang-barang bekas tersebut dinilai atas dasar perjanjian yang telah diadakan antara penjual dan pembeli.
Bagi si penjual meskipun ia sudah terikat dengan perjanjian penjualan angsuran yang telah dibuat tetapi untuk lebih aman maka barang yang terutama dari penukaran tadi harus dinilai kembali dengan memperhatikan kemungkinan adanya perbaikan, serta tingkat laba yang diharapkan dari penjualan barang bekas tersebut.
Dalam hal ini terhadap barang-barang yang diterima harus dicatat sebesar harga penilaian yang dianggap sebagai cost. Sedangkan jumlah harga barang yang diterima menurut tawar-menawar dalam perjanjian trade in, bukan merupakan cost tetapi merupakan harga pertukaran.

Contoh:
Sebuah dealer menjual sebuah motor dengan harga pokok Rp 9.600.000,00, dijual kepada pembeli dengan perjanjian penjualan angsuran seharga Rp 9.900.000,00. Sebagai pembayaran pertama (down payment) si pembeli menyerahkan sebuah sepeda motor bekas dan disetujui dengan harga Rp 5.600.000,00. Diperkirakan biaya-biaya yang dipertukarkan untuk perbaikan sepeda motor bekas tersebut berjumlah Rp 360.000,00, sedangkan harga penjualan normal setelah diperbaiki adalah Rp 5.240.000,00. Dealer tersebut mengharapkan laba normal sebesar 25% dari harga penjualan sepeda motor bekas. Berdasarkan perhitungan tersebut maka jumlah yang diperlukan untuk mencatat transaksi pertukaran itu oleh dealer disusun sebagai berikut:
Perhitungan:
Harga pertukaran kendaraan bekas Rp 5.600.000,00
Harga penilaian terhadap mobil bekas:
* Harga jual sesudah diperbaiki Rp 5.240.000,00
* Ongkos perbaikan Rp 360.000,00
(dikurangi):
* Laba normal yang diharapkan
Penjualan kembali kendaraan
(25% x Rp 5.240.000,00) Rp 1.310.000,00
Rp 1.670.000,00
Rp 3.570.000,00
Rp 2.030.000,00

.... Lebih lengkap tentang Penjualan Angsuran

.

Bunyi Lonceng - (Cerpen)

“Anak-anak, hari ini kita akan belajar mengarang,” kata Bu Siska, guru Bahasa Indonesia kami mengawali pelajarannya. “Langkah pertama dalam mengarang adalah kita harus mencari ide, kemudian menentukan temanya.

Selanjutnya, kita buat kerangka karangannya.” Bu Siska tampak mencoretkan spidol ke papan tulis.

Anak-anak memerhatikan dengan saksama. Di akhir penjelasannya, Bu Siska mengeluarkan sesuatu, uang sepuluh ribu! Anak-anak jadi penasaran.

“Nah, anak-anak, Ibu menugaskan kalian untuk membuat sebuah karangan.

Karangan itu dikumpulkan minggu depan. Ibu akan memilih satu karangan yang terbaik dan memberikan uang ini kepada sang pengarang. Jadi, buatlah karangan sebagus-bagusnya. Carilah ide dan tentukan temanya mulai dari sekarang.”

Mendengar penugasan dan hadiah uang, anak-anak jadi ramai. “Mau mengarang tentang apa, ya?” keluh mereka.

Bu Siska tersenyum. “Ibu bisa memberi bocoran beberapa tema. Kalian bisa menulis mengenai persahabatan, keindahan alam, keluarga, atau misteri.”

Tepat di akhir kalimat, bel berbunyi. Bu Siska pun keluar kelas, seketika suasana makin ramai.

“Wah, mau buat cerita apa, ya?” keluh Alex. Dia memang tidak pandai mengarang. Kalau mendapat tugas mengarang, dia pasti pusing tujuh keliling.

Alvin yang sedari tadi diam di bangkunya, akhirnya berdiri sambil tersenyum. “Teman-teman, jadi kalian mau mengarang apa? Kalau aku sih sudah dapat temanya. Aku mau mengarang cerita misteri,” jelasnya mantap.

“Misteri?” Alex, Beni, dan Rio berkomentar bersamaan.

Alvin mengangguk senang. “Dan bicara soal misteri, di dekat rumahku ada tanah lapang yang seraaaaammmm banget setiap malam. Aku sering mendengar bunyi lonceng dari arah lapangan itu. Padahal aku tidak melihat siapa-siapa.”

“Ah, pasti ada orang yang sengaja membunyikannya,” kata Alex yang terkenal sebagai pemberani.

“Atau mungkin itu bunyi dari lonceng yang dipasang di pintu rumah, lalu tertiup angin. Jadi bunyi deh,” timpal Rio.

Alvin menggeleng. “Aku sudah memeriksa di sekeliling rumah dan tidak menemukan lonceng. Aku juga sudah bertanya kepada tetangga. Mereka juga tidak punya lonceng. Ehm... begini saja. Bagaimana kalau hari ini kalian menginap di rumahku dan membuktikan sendiri kebenaran ceritaku?”

“Aku mau!” seru Alex bersemangat. Dia memang suka hal-hal yang bersifat menguji nyali, kemudian dia pun melirik ke arah Beni dan Rio yang tampaknya ogah-ogahan.

“Kalian juga penasaran, kan?” tanya Alex. Beni dan Rio langsung menggeleng. “Bukankah lebih baik kita berkonsentrasi pada tugas mengarang kali ini?” kata Rio memelas.

“Ah, kalian nggak asyik! Tenang saja ada Alex!” seru Alex.

Beni dan Rio saling berpandangan pasrah. Kalau sudah berhadapan dengan Alex, pasti pada akhirnya harus menuruti keinginannya.

“Oke, kalau begitu kutunggu di rumahku kapan saja. Aku tidak pergipergi kok,” ujar Alvin.

“Oke!” jawab Alex.

Alvin senang sekali. “Yes! Aku sudah dapat mangsa, nih. Akan kubuat mereka penasaran dan ketakutan setengah mati,” kata Alvin dalam hati sambil tersenyum senang.

“Tunggu saja, teman-teman. Biasanya suara itu muncul setelah jam sembilan,” kata Alvin sambil melihat jam beker di kamarnya. Dia kembali membaca komik. “Aduh, perutku tiba-tiba sakit. Teman-teman, aku ke belakang dulu, ya,” kata Alvin sambil meringis-ringis. Dia buru-buru keluar dari kamar sambil memegangi perutnya.

“Makan apa, sih, dia, tiba-tiba bisa sakit perut? Aneh-aneh saja,” komentar

Alex. “Tapi kulihat beberapa kali, Alvin memegangi perutnya,” kata Rio.

“Ssssttt... sssttt... diam, teman-teman!” teriak Beni tiba-tiba. “Sss..., apa kalian dengar sesuatu?”

Alex dan Rio langsung diam, lalu terdengar bunyi lonceng. Jelas sekali!

Alex langsung membuka jendela kamar dan melihat ke sekeliling. Ternyata tidak ada apa-apa. Suara itu pun terdengar menuju ke arah lapangan.

“Aku harus mendapatkannya!” Alex langsung menggandeng kedua temannya.

Mereka tiba di lapangan. Bunyi lonceng itu masih ada, tetapi mereka tidak melihat apa-apa. Hanya sekadar bunyi.

“Nah, bunyi itu ke arah sana. Ayo, teman-teman!” Alex berlari ke arah bunyi lonceng, sementara Rio dan Beni perlahan-lahan pergi dari lapangan dengan wajah pucat.

“Ke mana lagi, sih, bunyi itu?” Alex tidak mendengar lagi bunyi lonceng.

“Klining... kloneng ... klining ....” Tiba-tiba bunyi itu terdengar lagi. Alex langsung menoleh ke kanan. Terlihatlah sebuah lonceng yang melayanglayang setinggi sepuluh sentimeter di rerumputan. Lonceng itu pun bergerak menjauhi Alex.

“Waaaaaaaaaaa!!!” Alex berteriak histeris sambil berbalik dan berlari menuju ke rumah Alvin.

“Meong... meong... bleki...,” panggil Alvin lembut. Sebuah lonceng tampak melayang-layang ke arah Alvin. Tapi semakin mendekat, tampaklah seekor kucing hitam yang memang tidak terlihat jelas dari kejauhan, apalagi di malam hari.

“Meong... meong....” Kucing itu menggeliat manja di kaki Alvin. Alvin menggendong Bleki dan mengantungi lonceng misterius itu.

“Terima kasih, ya, Bleki. Sudah ada ikan kesukaanmu di kandang.” Alvin pun pulang ke rumahnya sambil mengelus-elus Bleki, kucing hitam peliharaannya. Yes! Mereka ketakutan, hi... hi... hi....

Dua minggu kemudian, saat pelajaran Bahasa Indonesia berlangsung.

“Baik anak-anak, saya sudah membaca cerita kalian dan sudah menentukan pemenangnya. Cerita yang menang adalah ....”

Anak-anak serius menunggu pengumuman Bu Siska. Bahkan ada yang sampai meremas-remas tangan karena deg-degan.

“Milik Alex!” seru Bu Siska.

Seisi kelas menoleh ke arah Alex dengan terkejut, tetapi tak lama kemudian bertepuk tangan. Alex sendiri masih kaget dan terbengong-bengong.

“Cerita karangan Alex benar-benar bagus. Saya sendiri sampai merinding membacanya. Tapi... sebenarnya saya juga menemukan tiga cerita lagi yang hampir sama dengan milik Alex. Apa... jangan-jangan kisah nyata, ya? Bunyi lonceng di malam hari?” Bu Siska tampak penasaran.

Alex, Alvin, Rio, dan Beni saling berpandangan. Tapi sepertinya hanya Alvin yang benar-benar senang, tidak ada raut ketakutan sama sekali di wajahnya.

Karya : Monica Kristiani K.

(Sumber: Yunior, Edisi 24, Tahun Ke-8, 29 Juli 2007, hlm. 9)


dari buku sekolah



Hikayat Inderaputra - (Sastra Melayu Klasik)

Indraputera, putra Maharaja Bikrama Puspa adalah seorang putera yang sangat arif bijaksana, lagi terlalu perkasa dan saktinya. Tetapi nasibnya mula-mula tidak seberapa mujur. Semasa masih kecil, ia telah diterbangkan oleh sekor merak emas. Ia jatuh di suatu taman dan dipelihara oleh nenek kebayan. Sesudah beberapa lama ia diangkat menjadi anak perdana menteri.

Tersebutlah perkataan Raja Syahsian tiada mempunyai seorang anak. Pada suatu hari baginda pergi berburu dan melihat seekor kijang menangisi ibunya yang telah dipanah mati. Baginda terharu dan ingin berputera. Kemudian terdengar khabar bahwa di sebuah gunung yang jauh ada tinggal seorang maharesi pertapa yang terlalu sakti, Berma Sakti namanya. Barang siapa ingin beranak boleh meminta obat daripadanya. Akan tetapi, karena tempat gunung terlalu jauh dan harus melewati hutan rimba yang penuh dengan binatang buas, tiada seorang pun yang sanggup pergi ke gunung itu. Indraputera menawarkan diri untuk pergi ke gunung itu.

Maka pergilah Indraputera mencari obat itu. Bermacam-macam pengalaman dialami. Ia pernah bertemu dengan tengkorak yang dapat berkata-kata, membunuh raksasa dan bota yang makan manusia. Ia juga pernah mengunjungi negeri jin Islam, negeri yang penghuninya kera belaka dan kalau siang hari menjadi manusia. Ia bersahabat dengan anak raja-raja yang berasal dari golongan manusia dan jin. Berbagai hikmat diperolehnya; ada hikmat yang dapat menciptakan negeri langkap dengan segalanya, menciptakan angin ribut, menghidupkan orang yang telah mati. Akhirnya sampai ia di gunung tempat pertapaan Berma Sakti. Berma Sakti memberikan obat kepada Indraputera; di samping itu Indraputera juga diajar berbagai hikmat. Berkata Berma Sakti kepada Indraputera,” Hai anakku, pejamkan matamu dan citalah barang yang engkau kehendaki niscaya sampailah ke tempat itu”.

Indraputera memejamkan matanya. ketika dibuka matanya, ia sudah ada kembali di kebun nenek kebayan di negerinya.

Raja Syahsian dan perdana menteri sangat gembita. Setelah memakan obat yang dibawa Indraputera, yaitu sekuntum bunga tunjung, permaisuri hamillah dan melahirkan seorang anakyang elok parasnya yang dinamakan Tuan Puteri Indra Seri Bulan. Pada suatu ketika Indraputera dituduh berbuat jahat dengan dayang-dayang istana dan akhirnya Indraputera dibuang di sebuah negeri yang kotanya terbuat dari batu hitam. Raja negeri ini sangat memuliakan Indraputera dan memberikan hadiah sehelai kain yang dapat menyembuhkan segala macam penyakit kepada Indraputera.

Tuan Puteri Indra Seri Bulan pun besarlah. Ramai anak raja yang datang meminang tuan puteri. Tidak lama kemudian, tuan puteri pun sakit dan semua tabib istana tidak dapat menyembuhkan. Maka gong pun dipalu,” Barang siapa dapat mengobati tuan puteri, jika hina sekalipun bangsanya akan diangkat menjadi menantu raja.” Indraputera muncul dan menyembuhkan tuan putri. setelah dengan berbagai masalah yang menerjang akhirnya Indraputera dapat meminang Tuan Puteri Indra Seri Bulan.

Sumber: Sejarah Kesustraan Melayu Klasik 


 dari buku sekolah

Gesang Martohartono - Sebuah Legenda Maestro Keroncong

Tak banyak penyanyi atau pemusik Indonesia yang mampu menjadi legenda di masyarakat. Satu dari sedikit itu ialah maestro keroncong asal Solo, Jawa Tengah, bernama Gesang Martohartono, pencipta Bengawan Solo.

Sebuah lagu keroncong yang menyeberangi lautan. Lagu yang sangat digemari di Jepang. Lagu merupakan bahasa umum yang melintasi dunia. Lagu yang telah menjembati pertukaran kebudayaan pada akar rumput antara Jepang dan Indonesia. Tak banyak pula dari penyanyi atau pemusik Indonesia yang mampu bertahan hingga usia 85 tahun. Gesang bahkan telah membuktikan bahwa dalam usianya yang ke-85 tahun masih mampu merekam suaranya.

Menyebut kekaguman terhadap Gesang sebagai sebuah legenda.

Bukan hanya masyarakat Jepang yang mengagumi Gesang. Nama Gesang dengan Bengawan Solo-nya juga cukup dikenal pula di daratan Tiongkok. Dalam kaitannya dengan itu, ia menyebut jasa Bung Karno yang pada masa lalu sering membawa misi kesenian ke RRC, Vietnam, dan negara Asia Tenggara yang lain.

Berikut petikan syair lagu Bengawan Solo

      Bengawan Solo, riwayatmu ini

      Sedari dulu jadi perhatian insani

      Musim kemarau, tak seberapa airmu

      Di musim hujan air meluap sampai jauh

      Mata airmu dari Solo

      Terkurung gunung seribu

      Air mengalir sampai jauh

      Akhirnya ke laut

      Itu perahu, riwayatmu dulu

      Kaum pedagang s’lalu naik itu perahu

Lagu Bengawan Solo yang berlanggam keroncong itu sangat terkenal di Jepang. Orang Jepang langsung tahu bila kita menyebut “Bengawan Solo” karena sudah sejak lama mereka kenal. Terutama bagi mereka yang sudah berusia lanjut, mendengar lagu ini menimbulkan perasaan nostalgia.

Demikianlah, melalui Bengawan Solo yang digubah oleh Gesang, telah tumbuh pertukaran yang bersejarah antarrakyat Jepang dan Indonesia.

Lagu Bengawan Solo masuk ke Jepang untuk pertama kali sekitar setengah abad yang lalu di kala masa perang. Pada waktu tentara Jepang mendarat di Pulau Jawa, lagu itulah yang terdengar dari radio secara luas di kalangan serdadu Jepang serta orang-orang yang berada di Indonesia.

Seusai perang, berkat para tentara Jepang dan orang-orang perusahaan dagang Jepang yang pulang kembali ke negerinya, lagu tersebut kerap terpelihara eksistensinya. Bahkan lagu Bengawan Solo dengan syair dalam bahasa Jepang menjadi sangat populer. Konon orang-orang di Jawa yang mendengar lagu itu merasakan ketenangan hati serta nostalgia, mengingatkan mereka akan masa mudanya karena melodi lagu serupa dengan lagu rakyat Jepang.

Melalui Gesang dan musik keroncong, orang menjadi sadar bahwa musik adalah sesuatu yang mutlak perlu bagi persahabatan dan perdamaian dunia.

Lebih-lebih lagi, berkat kerendahan hati Pak Gesang, kepribadiannya telah membawa keakraban dan kehangatan bagi orang Jepang. Berkat kunjungannya ke Jepang, keroncong telah mengalami boom secara diam-diam.

Lagu merupakan bahasa umum yang melintasi dunia. Lagu Bengawan Solo, yang melintasi batas negara dan memperkaya hati manusia, telah menjembatani pertukaran kebudayaan pada akar rumput antara Jepang dan Indonesia.


dari buku sekolah

WS Rendra, budayawan dan penyair ternama - meninggal dunia dalam usia 74 tahun


WS Rendra, budayawan dan penyair ternama yang kerap dijuluki sepada bagai "Burung Merak", meninggal dunia dalam usia 74 tahun, kamis malam 6 Agts 2009,di kediaman putrinya Clara Shinta di Kompleks Perumahan Pesona Kayangan, Depok. Rendra,lahir di Solo 7 November 1935

Nama panggilan : W.S. Rendra

Nama lengkap : Willibrordus Surendra Broto Rendra

Lahir : Solo, 7 November 1935

Pendidikan :

- SMA St. Josef, Solo

- Fakultas Sastra dan Kebudayaan UGM, Yogyakarta

- American Academy of Dramatical Art, New York, USA

Karya-karya:

1. Drama

- Orang-Orang di Tikungan Jalan

- Sekda dan Mastodon dan Burung Kondor

- Oedipus Rex

- Kasidah Barzanji

- Perang Troya Tidak Akan Meletus

2. Sajak/Puisi

- Jangan Takut Ibu

- Balada Orang-Orang Tercinta (Kumpulan Sajak)

- Rick dari Corona

- Potret Pembangunan dalam Puisi

- Bersatulah Pelacur-Pelacur Kota Jakarta

- Pesan Copet kepada Pacarnya

- Rendra: Ballads and Blues Poem (Terjemahan)

- Perjuangan Suku Naga

- Blues untuk Bonnie

- State of Emergency

- Sajak Seorang Tua tentang Bandung Lautan Api

- Mencari Bapak

- Rumput Alang-Alang

- Surat Cinta

Penghargaan:

- Hadiah Puisi dari Badan Musyawarah Kebudayaan Nasional (1957)

- Anugerah Seni dari Departemen P & K (1969)

- Hadiah Seni dari Akademi Jakarta (1975)

dari buku sekolah

Pengertian Tari (Seni Tari)

Unsur utama yang paling pokok dalam tari adalah gerak tubuh manusia yang sama sekali lepas dari unsur ruang, dan waktu, dan tenaga.

Tari adalah keindahan ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan berbentuk gerak tubuh yang diperhalus melalui estetika.

Beberapa pakar tari melalui simulasi di bawah ini beberapa tokoh yang mendalami tari menyatakan sebagai berikut.

Haukin menyatakan bahwa tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diubah oleh imajinasi dan diberi bentuk melalui media gerak sehingga menjadi bentuk gerak yang simbolis dan sebagai ungkapan si pencipta (Haukins: 1990, 2). Secara tidak langsung di sini Haukin memberikan penekanan bahwa tari ekspresi jiwa menjadi sesuatu yang dilahirkan melalui media ungkap yang disamarkan.

Di sisi lain ditambahkan oleh La Mery bahwa ekspresi yang berbentuk simbolis dalam wujud yang lebih tinggi harus diinternalisasikan.

Untuk menjadi bentuk yang nyata maka Suryo mengedepankan tentang tari dalam ekspresi subyektif yang diberi bentuk obyektif (Meri:1987, 12). Dalam upaya merefleksikan tari kedua tokoh sejalan.

Kesejalanan yang dikembangkan berhubungan dengan konsep tari masih banyak diperdebatkan. Hal ini terbukti masih belum komplitnya pemahaman tari itu sendiri yang berkembang di masyarakat. Laju pertumbuhan tari memberi corak budaya yang lebih variatif, dinamis, dan sangat beragam intensitas pendalamannya. Oleh sebab itu dalam beberapa tahun ke depan tari menjadi semakin memiliki aura yang diharapkan digali terus menerus.

Dalam perkembangan berikut, tari disampaikan oleh Soedarsono bahwa tari merupakan ekspresi jiwa manusia yang diubah melalui gerak ritmis yang indah. Sejalan dengan pendapat kedua tokoh terdahulu dalam buku ini, pada prinsipnya masalah ekspresi jiwa masih menjadi harga mati yang tidak bisa ditawar. Pernyataaan yang mendasar tentang ekspresi jiwa manusia menjadi salah satu kunci tari menjadi bagian kehidupan yang mungkin hingga waktu mendatang selalu menjadi tumpuhan perkembangannya.

Dalam konteks yang masih sama Soeryodiningrat memberi warna khasanah tari bahwa beliau lebih menekankan kepada gerak tubuh yang berirama. Hal ini seperti terpetik bahwa tari adalah gerak anggota tubuh yang selaras dengan bunyi musik atau gamelan diatur oleh irama sesuai dengan maksud tujuan tari (Soeryodiningrat: 1986, 21). Lebih jauh lagi ditambahkan CurtSach bahwa tari merupakan gerak yang ritmis (CurtSach: 1978, 4).

Tari sering kita lihat dalam berbagai acara baik melalui media televisi (TV), maupun berbagai kegiatan lain seperti pada acara khusus berupa pergelaran tari, paket acara tontonan yang diselenggarakan misalnya oleh Taman Mini Indonesia Indah (TMII), paket acara yang digelar oleh Pasar Seni Ancol, dan acara tontonan dalam kegaiatan kenegaraan maupun acara-acara yang berkaitan dengan keagamaan, perkawinan maupun pesta lain yang berhubungan dengan adat.

Tari merupakan salah satu cabang seni, dimana media ungkap yang digunakan adalah tubuh. Tari mendapat perhatian besar di masyarakat. Tari ibarat bahasa gerak merupakan alat ekspresi manusia sebagai media komunikasi yang universal dan dapat dinikmati oleh siapa saja, pada waktu kapan saja.

Sebagai sarana komunikasi, tari memiliki peranan yang penting dalam kehidupan masyarakat. Pada berbagai acara tari dapat berfungsi menurut kepentingannya. Masyarakat membutuhkan tari bukan saja sebagai kepuasan estetis, melainkan dibutuhkan juga sebagai sarana upacara Agama dan Adat.

Apabila disimak secara khusus, tari membuat seseorang tergerak untu mengikuti irama tari, gerak tari, maupun unjuk kemampuan, dan kemauan kepada umum secara jelas. Tari memberikan penghayatan rasa, empati, simpati, dan kepuasan tersendiri terutama bagi pendukungnya.

Tari pada kenyataan sesungguhnya merupakan penampilan gerak tubuh, oleh karena itu tubuh sebagai media ungkap sangat penting perannya bagi tari. Gerakan tubuh dapat dinkmati sebagai bagian dari komunikasi bahasa tubuh. Dengan itu tubuh berfungsi menjadi bahasa tari untuk memperoleh makna gerak.

Tari merupakan salah satu cabang seni yang mendapat perhatian besar di masyarakat. Ibarat bahasa gerak, hal tersebut menjadi alat ekspresi manusia dalam karya seni. Sebagai sarana atau media komunikasi yang universal, tari menempatkan diri pada posisi yang dapat dinikmati oleh siapa saja dan kapan saja.

Peranan tari sangat penting dalam kehidupan manusia. Berbagai acara yang ada dalam kehidupan manusia memnfaatkan tarian untuk mendukung prosesi acara sesuai kepentingannya. Masyarakat membutuhkannya bukan saja sebagai kepuasan estetis saja, melainkan juga untuk keperluan upacara agama dan adat.

Dalam konteksnya, beberapa unsur gerak tari yang tampak meliputi gerak, ritme, dan bunyi musik, serta unsur pendukung lainnya. John Martin dalam The Modern Dance, menyatakan bahwa, tari adalah gerak sebagai pengalaman yang paling awal kehidupan manusia. Tari menjadi bentuk pengalaman gerak yang paling awal bagi kehidupan manusia.

Media ungkap tari berupa keinginan/hasrat berbentuk refleksi gerak baik secara spontan, ungkapan komunikasi kata-kata, dan gerak-gerak maknawi maupun bahasa tubuh/gestur. Makna yang diungkapkan dapat diterjemahkan penonton melalui denyut atau detak tubuh. Gerakan denyut tubuh memungkinkan penari mengekspresikan perasaan maksud atau tujuan tari.

Elemen utamanya berupa gerakan tubuh yang didukung oleh banyak unsur, menyatu-padu secara performance yang secara langsung dapat ditonton atau dinikmati pementasan di atas pentas. Dengan demikian untuk meperoleh gambaran yang jelas tentang tari secara jelas.

Seperti dikutip oleh M. Jazuli dalam (Soeryobrongto:1987, 12-34) dikemukakan bahwa gerak-gerak anggota tubuh yang selaras dengan bunyi musik adalah tari. Irama musik sebagai pengiring dapat digunakan untuk mengungkapkan maksud dan tujuan yang ingin disampaikan pencipta tari melalui penari (Jazuli, 1994:44).

Pada dasarnya gerak tubuh yang berirama atau beritmeritme memiliki potensi menjadi gerak tari. Salah satu cabang seni tari yang di dalamnya mempelajari gerakan sebagai sumber kajian adalah tari. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia selalu bergerak. Gerak dapat dilakukan dengan berpindah tempat (Locomotive Movement). Sebaliknya, gerakan di tempat disebut gerak di tempat (Stationary Movement).

Hal lain juga disampaikan oleh Hawkins bahwa, tari adalah ekspresi perasaan manusia yang diubah ke dalam imajinasi dalam bentuk media gerak sehingga gerak yang simbolis tersebut sebagai ungkapan si penciptanya (Hawkins, 1990:2). Berdasarkan pendapat tersebut dapat dirangkum bahwa, pengertian tari adalah unsur dasar gerak yang diungkapan atau ekspresi dalam bentuk perasaan sesuai keselarasan irama.

Di sisi lain Sussanne K Langer menyatakan, tari adalah gerak ekspresi manusia yang indah. Gerakan dapat dinikmati melalui rasa ke dalam penghayatan ritme tertentu. Apabila ke dua pendapat di atas digabungkan, maka tari sebagai pernyataan gerak ritmis yang indah mengandung ritme.

Oleh sebab itu, tari lahir merupakan ungkapan hasrat yang secara periodik digerakan sebagai pernyataan komunikasi ide maupun gagasan dari koreografer yang menyusunnya.

Sependapat kedua pakar di atas, Corry Hamstrong menyatakan bahwa, tari merupakan gerak yang diberi bentuk dalam ruang. Pada sisi lain Suryodiningrat seorang ahli tari Jawa dalam buku Babad Lan Mekaring Djoged Djawi menambahkan, tari merupakan gerak dari seluruh anggota tubuh yang selaras dengan irama musik (gamelan) diatur oleh irama yang sesuai dengan maksud tertentu. Soedarsono menyatakan bahwa, tari sebagai ekspresi jiwa manusia yang diaungkapkan dengan gerak-gerak ritmis yang indah. Dengan demikian pengertian tari secara menyeluruh merupakan gerak tubuh manusia yang indah diiringi musik ritmis yang memiliki maksud tertentu.

Dengan demikian dapat diakumulasi bahwa tari adalah gerak-gerak dari seluruh anggota tubuh yang selaras dengan musik, diatur oleh irama yang sesuai dengan maksud dan tujuan tertentu dalam tari. Di sisi lain juga dapat diartikan bahwa tari merupakan desakan perasaan manusia di dalam dirinya untuk mencari ungkapan beberapa gerak ritmis.

Tari juga bisa dikatakan sebagai ungkapan ekspresi perasaan manusia yang diubah oleh imajinasi dibentuk media gerak sehingga menjadi wujud gerak simbolis sebagai ungkapan koreografer. Sebagai bentuk latihanlatihan, tari digunakan untuk mengembangkan kepekaan gerak, rasa, dan irama seseorang. Oleh sebab itu, tari dapat memperhalus pekerti manusia yang mempelajarinya.

Untuk memperoleh pengertian tari lebih mendalam, maka diperlukan informasi tentang unsur tari, aspek tari, dan pendukung tari melalui sumber media dalam bentuk foto-foto, VCD/DVD serta media lain.


dari buku sekolah

Syarat Sebagai Konsultan Perencana

Sesuai dengan keputusan yang tercantum pada KEPRES No. 29 Tahun 1984 untuk disebut sebagai pihak konsultan perencana, maka harus memenuhi syarat-syarat administratif dan teknis.

1. Adapun syarat administratif sebagai berikut :

a. Memiliki akte notaris yang berisi tentang kepemilikan modal, bentuk badan hukum serta organisasi.

b. Memiliki Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK).

c. Memiliki Nomor Wajib Pajak (NPWP).

d. Terdaftar pada panitia pengadilan atau departemen kehakiman (tergantung bentuk usahanya).

e. Terdaftar pada badan perencana.

Untuk terdaftar pada DPU Propinsi Daerah Tingkat I (bidang Cipta Karya) suatu konsultan harus memenuhi :

a) Mengisi formulir dan dokumen pendaftaran dengan lampiran-lampiran :

Ø Akte pendirian.

Ø SIUJK.

Ø NPWP.

Ø Mempunyai referensi bank.

b). Bukti-bukti administratif

Ø Pimpinan perusahaan atau cabang.

Ø Menyanggupi untuk bertanggung jawab kepada semua hasil perencanaan itu sendiri.

2. Syarat teknis

a. Memenuhi persyaratan tenaga-tenaga dalam bidang teknik pembangunan yang dapat dibuktikan dalam ijazah keahlian, pengalaman, dan referensi dari ahli perusahaan.

b. Memiliki nama perusahaan, persyaratan terdaftar pada Dirjen Cipta Karya tersebut, umumnya hanya untuk bangunan-bangunan swasta biasanya atas kepercayaan pemberi tugas dan diperkuat dengan bukti :

Ø SIUJK

Ø Referensi bank

Ø Referensi pengalaman kerja

______________________________________

Lebih lengkap tentang Konsultan


.

Hubungan Konsinyor dan Konsinyi dalam Konsinyasi

Hubungan antara pihak konsinyor dan pihak konsinyi menyangkut antara pihak pemilik dan agen penjual.

Undang-undang keagenan mengatur penetapan perjanjian atau ketentuan-ketentuan yang biasanya mencakup hal-hal sebagai berikut:

- komisi penjualan atau laba penjualan yang harus diberikan kepada pihak konsinyi

- syarat pembayaran dan penyerahan barang

- pemeliharaan dan penyimpanan serta penanganan persediaan barang konsinyasi dan hasil penjualannya

- syarat kredit yang harus diberikan untuk pihak konsinyi pada para langganan

- pengumpulan piutang dan tanggung jawab atas kerugian karena piutang tidak dapat ditagih

- penyelesaian keuangan oleh pihak konsinyi kepada konsinyor dan bentuk serta jangka waktu (periode)

- laporan yang harus dikirimkan oleh konsinyi

Selain beberapa ketentuan yang terdapat dalam perjanjian di antara kedua pihak tersebut, undang-undang keagenan juga mengatur ketetapan hak dan kewajiban kedua pihak, yaitu:

1) Hak-hak komisioner

a. Komisioner berhak untuk mendapatkan komisi dan pergantian biaya yang dikeluarkan sesuai dengan jumlah yang diatur dalam perjanjian kedua pihak.

b. Pada batas tertentu biasanya komisioner berhak memberikan jaminan terhadap barang-barang yang dijual

c. Untuk menjamin pemasaran barang, komisioner berhak memberikan syarat pembayaran kepada langganan, meskipun pengamat memberikan batasan-batasan yang dinyatakan dalam perjanjian.

2) Kewajiban komisioner

a. Melindungi keamanan dan keselamatan barang yang dikirimkannya dari pihak pengamat (konsinyor).

b. Mematuhi dan berusaha menjual semaksimal mungkin barang-barang milik pengamat sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam perjanjian.

c. Mengelola secara terpisah baik dari segi pisik maupun administrasi terhadap barang milik pengamat, sehingga identitas barang tersebut tetap dapat diketahui setiap saat.

d. Membuat laporan periodik tentang barang yang diterima, barang yang berhasil dijual dan barang yang masih dalam persediaan serta mengadakan penyelesaian keuangan seperti dinyatakan dalam perjanjian.

Adapun keuntungan-keuntungan dari penjualan konsinyasi dari kedua pihak sebagai berikut:

1) Bagi pihak consignor

a. Untuk memperluas daerah pemasaran, terutama jika:

- barang itu merupakan barang diintroduksir dan permintaan akan produk tidak diketahui

- penjualan tahun lalu tidak menguntungkan bagi agen penjualan

- barang itu mahal

- fluktuasi harga atau produk tidak tahan lama

b. Konsinyor dapat memperoleh spesialis penjualan.

Imbalan ini untuk jasa seperti ini hanya berupa komisi, yang dapat persentase harga jual atau dapat juga berupa jumlah yang tetap untuk setiap unit yang terjual.

2) Bagi pihak consignee

a. Pihak konsinyi terlepas dari resiko kegagalan dari barang itu atau resiko penjualan dengan rugi, faktor ini sangat penting bagi produk baru.

b. Resiko kerusakan pisik dan fluktuasi harga dapat dihindari

c. Kebutuhan modal kerja berkurang, karena penetapan harga pokok persediaan barang konsinyasi dilakukan oleh pihak konsinyor.

Karena keuntungan yang diperoleh sangat bermanfaat bagi kedua pihak maka keuntungan tersebut dijadikan alasan untuk mengadakan atau mengembangkan kebijaksanaan penjualan konsinyasi.

Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat (1879-1952)

Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat adalah seorang dokter dan tokoh pergerakan. Peran beliau sangat menonjol menjelang kemerdekaan Indonesia. Khususnya ketika bangsa kita sedang merumuskan dasar-dasar negara.

Beliau masuk Budi Utomo sejak organisasi itu berdiri. Beliau termasuk anggota Volksraad angkatan pertama ketika lembaga ini dibentuk oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1918. Beliau menjadi anggota Volksraad hingga tahun 1931. Pada zaman pendudukan Jepang, beliau menjadi anggota Dewan Pertimbangan Daerah Madiun, kemudian ditarik ke pusat menjadi anggota Dewan Petimbangan Pusat. Setelah Putera terbentuk, beliau duduk dalam Majelis Pertimbangan.

Puncak peranannya terjadi ketika beliau menjadi ketua BPUPKI menjelang kemerdekaan Indonesia.

Ir. Sukarno (1901-1970)

Prof. Dr. Mr. Supomo (1903-1958)

Mohammad Hatta (1902-1980)

Muhammad Yamin (1903 - 1962)

Ahmad Subarjo (1896-1978)

Koperasi - Pengertian

Koperasi berasal dari bahasa Inggris yaitu Cooperation. Sedangkan cooperation berasal dari dua kata yaitu co artinya bersama dan operation artinya usaha, jadi koperasi mengandung arti usaha bersama. Menurut UU No 25 Tahun 1992 “Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan azaz-azaz kekeluargaan.”

Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Koperasi memiliki prinsip yang tercantum pada pasal 5 UU No. 25 Tahun 1992, antara lain:
a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
b. Pengelolaannya dilakukan secara demokratis
c. Pembagian SHU dilakukan secara adil sebanding dengan jasa usaha masing-masing anggota
d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
e. Kemandirian
Jenis koperasi berdasarkan pada kesamaan kegiatan dan kepentingan ekonomi anggotanya yang dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a. Koperasi Produsen
Koperasi yang anggotanya terdiri atas para produsen.
b. Koperasi Konsumen
Koperasi yang anggotanya terdiri dari para konsumen.
c. Koperasi Jasa
Koperasi yang khusus melakukan kegiatan usaha memberi jasa kepada anggota dan masyarakat.
d. Koperasi Simpan Pinjam/Kredit
Koperasi yang kegiatan usahanya memberikan pinjaman kepada anggota dengan bunga ringan.
e. Koperasi Serba Usaha
Koperasi yang mengelola bermacam-macam kegiatan usaha.

.... Lebih lengkap tentang Koperasi

.

Bagaimana Cara Kerja Kesadaran dalam Membantu Merek Jangkar yang Jadi Centelan Asosiasi-Asosiasi Lain

Pengakuan merek merupakan langkah dasar pertama dalam tugas komunikasi. Biasanya sia-sia untuk berusaha mengkomunikasikan atribut-atribut merek sebelum sebuah merek mantap dengan atribut-atribut yang diasosiasikan. Sebuah merek bagaikan map dokumen dalam pikiran yang bisa diisi dengan nama yang berkaitan dengan berbagai fakta dan perasaan. Bila arsip ini tidak bisa sewaktu-waktu di akses dalam memori, fakta dan perasaan tersebut mengalami salah arsip dan tidak bisa sewaktu-waktu di akses ketika dibutuhkan.

Jangkar tempat centelan asosiasi-asosiasi lain

Familiaritas rasa suka

Tanda mengenai subtansi/komitmen

Bahan pertimbangan merek

Kesadaran Merek

Gambar 2-6 Nilai Kesadaran Merek

Suatu produk atau jasa layanan baru sudah pasti diarahkan untuk mendapatkan pengenalan. Akhir semua model yang mencoba meramalkan keberhasilan produk baru, menjadikan pengenalan merek sebagai sasaran awal yang sangat penting: jarang sekali suatu keputusan pembelian terjadi tanpa pengenalan. Lebih jauh, pengetahuan mengenai berbagai bagian dan manfaat dari produk baru adalah sulit tanpa lebih dahulu mendapatkan pengakuan. Dengan tingkat pengenalan yang mapan, tugas selanjutnya tinggal mencantelkan suatu asosiasi baru, seperti suatu atribut produk.

.... Lebih lengkap tentang Merek

.

 
© 2011 Terus Belajar Berbagi Kebaikan | www.jayasteel.com | Suwur | Pagar Omasae | Facebook | Rumah Suwur